Banda Aceh - Alumni Gen Peace Aceh bekerjasama dengan Griya Schizofren dan ARD (Aceh Resouerce Development) menggelar diskusi publik.
Diskusi
ini dilakasanakan dalam momentum menjelangnya hari peringatan sumpah
pemuda yang jatuh pada27 Oktober2015. Kegiatan ini akan dilaksanakan di
Rodya Cafe, Lampriet, Banda Aceh.
Khalida Zia menuturkan bahwa kegiatan diskusi ini, Bertemakan "Peran Pemuda dalam Keberagaman beragama dalam Upaya Menjaga Perdamaian Berkelanjutan di Aceh, Acara ini menghadirkan empat (4) orang pemateri yang handal di bidangnya masing-masing. Pemateri yang akan hadir adalah Ustadz Masrul Aidi, LC (Pimpinan Ponpes Babul Maghfirah) yang membicarakan permasalahan toleransi kehidupan, Bapak Iskandar Usman (Ketua Banleg DPRA) yang akan menbicarakan tentang permasalahan regulasi dan aturan dalam pengaturan kehidupan dan pendirian rumah Ibadah, Ibnu Mundzir, S.Psi, M.Sc. (PenelitiICAIOS) menyangkut menjaga menjaga perdamaian dalam kontek keberagaman dalam beragama serta Vida Arsina, ST (Aktivis Perempuan Aceh) keterlibatan perempuan dalam menjaga perdamaian dalam pembangunan dan kehidupan beragama.
Khalida Zia menuturkan bahwa kegiatan diskusi ini, Bertemakan "Peran Pemuda dalam Keberagaman beragama dalam Upaya Menjaga Perdamaian Berkelanjutan di Aceh, Acara ini menghadirkan empat (4) orang pemateri yang handal di bidangnya masing-masing. Pemateri yang akan hadir adalah Ustadz Masrul Aidi, LC (Pimpinan Ponpes Babul Maghfirah) yang membicarakan permasalahan toleransi kehidupan, Bapak Iskandar Usman (Ketua Banleg DPRA) yang akan menbicarakan tentang permasalahan regulasi dan aturan dalam pengaturan kehidupan dan pendirian rumah Ibadah, Ibnu Mundzir, S.Psi, M.Sc. (PenelitiICAIOS) menyangkut menjaga menjaga perdamaian dalam kontek keberagaman dalam beragama serta Vida Arsina, ST (Aktivis Perempuan Aceh) keterlibatan perempuan dalam menjaga perdamaian dalam pembangunan dan kehidupan beragama.
Tujuan
kegiatan ini adalah untuk memperkuat kapasitas generasi muda dalam
mewujudkan perdamaian dan menjaga keberagaman kehidupan berbangsa,
bernegara dan beragama secara berkelanjutan di Aceh. Selain itu kita
juga ingin melihat konsepsi toleransi kehidupan beragama dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian. Tentunya kita juga berharap
dengan adanya kegiatan ini mampu memberikan pemahaman kepada pemuda
terkait perannya dalam menjaga dan menumbuh nilai-nilai perdamaian
didukung dengan pembentukan kreativitas dalam meningkatkan perdamaian
melalui pemuda. Ujar Zia sapaan akrab khalidazia selaku ketua panitia
bersama.
Menurutnya, Acara puncak dari kegiatan ini adalah melakukan deklarasi bersama lintas lembaga dalam rangka memperingati sumpah pemuda, deklarasi ini juga akan dihadiri oleh semua peserta yang akan mengikuti diskusi publik yang diadakan di D’Rodya Cafee pada hari ini selasa, 27 Oktober 2015. Deklarasi yang akan disampaikan dalam Apel Sumpah pemuda tersebut adalah rekomendasi dari hasil diskusi setengah hari tersebut.
Oleh karena itu kegiatan ini terbuka untuk umum dan turut mengundang seluruh lembaga kampus, dan paguyuban pemuda dan pelajar yang berada di Banda Aceh. Bukan hanya itu, diskusi publik ini juga mengundang komunitas dan pemerhati sosial masyarakat.Ujarnya.
Menurutnya, Acara puncak dari kegiatan ini adalah melakukan deklarasi bersama lintas lembaga dalam rangka memperingati sumpah pemuda, deklarasi ini juga akan dihadiri oleh semua peserta yang akan mengikuti diskusi publik yang diadakan di D’Rodya Cafee pada hari ini selasa, 27 Oktober 2015. Deklarasi yang akan disampaikan dalam Apel Sumpah pemuda tersebut adalah rekomendasi dari hasil diskusi setengah hari tersebut.
Oleh karena itu kegiatan ini terbuka untuk umum dan turut mengundang seluruh lembaga kampus, dan paguyuban pemuda dan pelajar yang berada di Banda Aceh. Bukan hanya itu, diskusi publik ini juga mengundang komunitas dan pemerhati sosial masyarakat.Ujarnya.
loading...
Post a Comment