Ilustrasi |
AMP - Sejumlah pekerja seks komersial (Lonte_Red) yang biasa menjajakan diri di kawasan Jalan Pase Baru, Lhokseumawe mengaku selalu membawa kondom, baik di tas kecil yang dibawanya atau di kantong celana yang dikenakannya.
Persiapan itu dilakukan agar dalam memberikan "pelayanan", baik PSK atau lelakinya bisa merasa lebih aman. Namun, yang lebih penting menurut pengakuan salah satu penjaja seks di kawasan itu, penggunaan kondom penting agar tidak hamil. Sebab ada juga yang mengaku masih duduk di bangku SMP.
“Kalau hamil bisa repot, saya nggak mau lagian masih sekolah. Banyak teman saya yang hamil, jadi kacau semuanya,” ungkap gadis asal Cunda, Lhokseumawe.
Para PSK di kawasan ini memang tampak lebih muda, segar, berbadan bagus serta berparas cantik dengan usia antara belasan tahun hingga sekitar 30 tahunan. Mereka terbiasa menawarkan diri dengan harga lebih mahal, dan dianggap sebagai PSK kelas menengah di kawasan Kota Lhokseumawe.
Bermodalkan sepeda Handphone Android, mereka juga akan tampak lebih 'kece' dalam mencari pelanggan. Selain untuk memudahkan menghindar dari razia petugas, tentunya.
Prostitusi di kawasan ini memang tidak terlalu vulgar seperti halnya praktik prostitusi pinggir jalan di kota - kota lainnya. Meski begitu, dalam semalam mereka mengaku bisa memberikan pelayanan yang kepada empat hingga lima lelaki "hidung belang".
Kalau cowoknya ganteng bolehlah nggak pakai Kondom, nanti saya punya cara sendiri biar aman.
Rata-rata dari mereka mengaku selalu meminta pelanggan untuk menggunakan kondom yang sudah mereka bawa. Namun memang bisa saja ada perjanjian lain antara keduanya. “Kalau cowoknya ganteng bolehlah nggak pakai, nanti saya punya cara sendiri biar aman,”ungkapnya sambil tertawa lebar.
Terjun ke dunia prostitusi bagi gadis ini memang bukan tanpa sebab. Ia mengaku nekat menjual diri untuk membantu keluarganya meringankan biaya sekolah. Ia sendiri mengaku sudah relatif lama terjun ke dunia malam, setelah dikenalkan oleh salah seorang temannya.
Jika beruntung, bisa saja mendapatkan lelaki kaya yang mengajaknya menikmati malam di hotel berbintang. Tentu dengan tarif yang berbeda. Dalam mencari pelanggan, ia bisa juga sendirian ataupun melalui teman-temannya. (jurnalobservasi.ga)
loading...
Post a Comment