AMP - Belakangan ini banyak bermunculan gerakan yang mengatasnamakan Islam.
Salah satunya gerakan yang mempunyai misi memurnikan ajaran tauhid.
Mereka mulai gencar melakukan ekspansi gerakannya dari berbagai lini dan
berbagai macam strategi, baik melalui organisasi di sekolah, organisasi
kampus, sampai pada organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Indonesia.
Gerakan mereka juga tidak luput dari pertarungan politik pemerintah,
ekonomi, sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia.
Mereka juga melakukan dakwah dari musholla ke musholla, dari masjid ke masjid, dan dari rumah ke rumah.Kondisi umat Islam di Indonesia sekarang ini semakin kompleks, seiring dengan kompleksnya pemahaman-pemahaman yang diajarkan oleh berbagai macam golongan dengan kepentingan masing-masing.
Kondisi ini sebenarnya sudah lama terjadi di Indonesia diduga pertama kali dibawa masuk ke kawasan Nusantara oleh beberapa ulama asal Sumatera Barat pada awal abad ke-19. Untuk menjawab kegelisahan umat Islam KH. Hasyim Asy'ari sudah mewanti-wanti umat agar berhati-hati terhadap gerakan ini. Sebagaimana disebutkan dalam Mukaddimah kitab ini: "Saat ini, kaum muslimin sangat membutuhkan doktrin-doktrin ajaran yang benar, karena sungguh telah terjadi pencampuradukan ajaran dikalangan orang-orang yang mulia (para pemegang otoritas keagamaan) dengan orang-orang awam yang merendahkan martabat keagamaan, hingga tampak terjadi pembiasan, kesamaran antara yang “Haq” danyang “Bathil”. Banyak orang yang bodoh mulai berani maju berfatwa, padahal wawasan dan pemahaman mereka terhadap kitabullah dan sunnah Rasulillah SAW. sangat cupet dan kerdil." Untuk lebih lengkapnya berikut ulasannya dalam Kitab Risalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Hal 9:و منهم فرقة يتبعون رأي محمد عبده و رشيد رضا ، ويأخذون من بدعة محمد بن عبد الوهاب النجدي ، وأحمد بن تيمية وتلامذيه ابن القيم الجوزي و عبد الهادي
Mereka juga melakukan dakwah dari musholla ke musholla, dari masjid ke masjid, dan dari rumah ke rumah.Kondisi umat Islam di Indonesia sekarang ini semakin kompleks, seiring dengan kompleksnya pemahaman-pemahaman yang diajarkan oleh berbagai macam golongan dengan kepentingan masing-masing.
Kondisi ini sebenarnya sudah lama terjadi di Indonesia diduga pertama kali dibawa masuk ke kawasan Nusantara oleh beberapa ulama asal Sumatera Barat pada awal abad ke-19. Untuk menjawab kegelisahan umat Islam KH. Hasyim Asy'ari sudah mewanti-wanti umat agar berhati-hati terhadap gerakan ini. Sebagaimana disebutkan dalam Mukaddimah kitab ini: "Saat ini, kaum muslimin sangat membutuhkan doktrin-doktrin ajaran yang benar, karena sungguh telah terjadi pencampuradukan ajaran dikalangan orang-orang yang mulia (para pemegang otoritas keagamaan) dengan orang-orang awam yang merendahkan martabat keagamaan, hingga tampak terjadi pembiasan, kesamaran antara yang “Haq” danyang “Bathil”. Banyak orang yang bodoh mulai berani maju berfatwa, padahal wawasan dan pemahaman mereka terhadap kitabullah dan sunnah Rasulillah SAW. sangat cupet dan kerdil." Untuk lebih lengkapnya berikut ulasannya dalam Kitab Risalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Hal 9:و منهم فرقة يتبعون رأي محمد عبده و رشيد رضا ، ويأخذون من بدعة محمد بن عبد الوهاب النجدي ، وأحمد بن تيمية وتلامذيه ابن القيم الجوزي و عبد الهادي
Di antara mereka (sekte yang muncul pada kisaran tahun 1330 H.), terdapat juga kelompok yang mengikuti pemikiran Muhammad Abduh dan rasyid Ridha. Melaksanakan kebid'ahan Muhammad bin Abdul Wahhab al-najdy, Ahmad bin Taimiyah serta murid-murid Ibnul Qoyyim al-jauzy dan Abdul hadi.
فحرموا ما أجمع المسلمون على ندبه ، وهو السفر لزيارة قبر رسول الله صلى الله عليه وسلم ، وخالفوهم فيما ذكر وغيره
Mereka mengaharamkan hal-hal yang telah disepakati oleh orang-orang Islam sebagai sebuah kesunnahan, seperti bepergian untuk menziarahi makam Rasulullah SAW serta berselisih dalam kesepakatan-kesepakatan lainnya.
loading...
Post a Comment