Sepasang gajah Sumatera melakukan proses regenerasi atau perkawinan di Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja, Kabupaten Bengkalis, Riau, Senin (30/5). (Antara) |
Bener Meriah - Sekawanan gajah liar Sumatera memasuki permukiman warga di Dusun Sejahtera, Desa Rimba Raya, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Akibatnya ratusan warga Dusun Sejahtera harus mengungsi.
Sebanyak 105 warga mulai meninggalkan rumah mereka pada Selasa 27 Oktober 2015 setelah dusun mereka diserbu puluhan gajah liar.
Menurut Camat Pintu Rime Gayo Mukthar, gajah memang kerap memasuki perkampungan warga dalam beberapa tahun terakhir.
"Warga terpaksa mengungsi karena mereka trauma sebab sebelumnya beberapa kali gajah menganggu dan ada warga meninggal diamuk gajah," cerita Mukthar melalui sambungan telepon di Banda Aceh, Aceh, Rabu (28/10/2015).
Para warga mengungsi ke ibukota kecamatan. Namun ada juga yang mengungsi ke rumah kerabat dan saudara.
"Dalam 20 hari terakhir ini kawanan gajah yang memasuki perkampungan semakin parah, namun yang mengungsi hanya warga dari Dusun Sejahtera," tutur dia.
Gajah Bersandar di Dinding
Warga Dusun Sejahtera memilih mengungsi ke ibukota kecamatan karena rumah mereka letaknya berjauhan. Sementara warga di desa lain memilih untuk bertahan.
"Rumah tidak ada rusak, gajah hanya bersandar di dinding rumah, yang dirusak ada beberapa hektare kebun dan kandang ayam milik warga," ujar Mukthar.
Untuk mengevakuasi warga, pihak kecamatan menjemput mereka yang ketakutan dengan mobil bantuan warga. Jarak antara ibukota kecamatan dengan Dusun Lubuk Raya di Desa Rimba Raya sekitar 20 kilometer.
Proses evakuasi warga selesai dilakukan menjelang maghrib pada Selasa 27 Oktober 2015 malam. Semalam mereka tidur di kantor camat. Pihak kecamatan pun telah mendirikan dapur umum.
"Mereka akan bertahan di tempat pengungsian sampai kawanan gajah tidak ada lagi di desanya," tandas Mukhtar.
Hingga saat ini belum ada upaya pengusiran gajah dari perkampungan warga. Mukthar berharap Pemerintah Provinsi Aceh dan pihak terkait dapat memberikan solusi dan penanganan hewan yang dilindungi tersebut agar tidak terjadi konflik dengan warga.[liputan6.com]
Sebanyak 105 warga mulai meninggalkan rumah mereka pada Selasa 27 Oktober 2015 setelah dusun mereka diserbu puluhan gajah liar.
Menurut Camat Pintu Rime Gayo Mukthar, gajah memang kerap memasuki perkampungan warga dalam beberapa tahun terakhir.
"Warga terpaksa mengungsi karena mereka trauma sebab sebelumnya beberapa kali gajah menganggu dan ada warga meninggal diamuk gajah," cerita Mukthar melalui sambungan telepon di Banda Aceh, Aceh, Rabu (28/10/2015).
Para warga mengungsi ke ibukota kecamatan. Namun ada juga yang mengungsi ke rumah kerabat dan saudara.
"Dalam 20 hari terakhir ini kawanan gajah yang memasuki perkampungan semakin parah, namun yang mengungsi hanya warga dari Dusun Sejahtera," tutur dia.
Gajah Bersandar di Dinding
Warga Dusun Sejahtera memilih mengungsi ke ibukota kecamatan karena rumah mereka letaknya berjauhan. Sementara warga di desa lain memilih untuk bertahan.
"Rumah tidak ada rusak, gajah hanya bersandar di dinding rumah, yang dirusak ada beberapa hektare kebun dan kandang ayam milik warga," ujar Mukthar.
Untuk mengevakuasi warga, pihak kecamatan menjemput mereka yang ketakutan dengan mobil bantuan warga. Jarak antara ibukota kecamatan dengan Dusun Lubuk Raya di Desa Rimba Raya sekitar 20 kilometer.
Proses evakuasi warga selesai dilakukan menjelang maghrib pada Selasa 27 Oktober 2015 malam. Semalam mereka tidur di kantor camat. Pihak kecamatan pun telah mendirikan dapur umum.
"Mereka akan bertahan di tempat pengungsian sampai kawanan gajah tidak ada lagi di desanya," tandas Mukhtar.
Hingga saat ini belum ada upaya pengusiran gajah dari perkampungan warga. Mukthar berharap Pemerintah Provinsi Aceh dan pihak terkait dapat memberikan solusi dan penanganan hewan yang dilindungi tersebut agar tidak terjadi konflik dengan warga.[liputan6.com]
loading...
Post a Comment