Ilustrasi |
Banda Aceh - Merasa Hak-haknya dipersulit oleh pihak lapas ratusan napi penghuni LP Banda Aceh atau kerap disebut LP Lambaro pagi ini Kamis (22) melakukan aksi unjuk rasa dengan berkumpul ditengah-tengah lapangan dalam lapas tersebut.
Aksi unjuk rasa yang semula tertib hampir berakhir dengan kerusuhan namun pihak napi dapat ditenangkan oleh kepala pengamanan lapas (KPLP) Ridwan dengan meminta agar napi bisa kembali ke kamar dan sel masing-masing.
Dari penuturan salahseorang napi berinitial AT kasus narkoba yang berhasil dihubungi oleh Reporter menyampaikan jika aksi unjuk rasa yang mereka lakukan pagi ini adalah bentuk protes atas beberapa kebijakan kalapas yang baru,dimana para napi yang memiliki istri tidak diperkenankan lagi menyalurkan hubungan biologis dilapas.
Juga terkait menu makananan yang disediakan semenjak kalapas baru terkesan tidak manusiawi,dimana dalam seminggu kebanyakan nasi putih pakai kacang goreng sedangkan ikan,telur sekali atau 2 kali dalam 1 minggu dan Protes yang di teriakkan oleh ratusan napi terkaitnya dipersulitnya urusan pengajuan Pembebasan Bersyarat serta Cuti Menjenguk Keluarga (CMK).
Menurut informasi dari berbagai sumber napi LP Banda Aceh mengatakan kemarahan napi ini ditujukan kepada Kalapas Banda Aceh yang baru disebabkan semenjak kalapas baru Ahmad Faedhoni, dimana banyak hal-hal yang bersifat hak napi dilakukan pemangkasan oleh kalapas terutama dari segi menu makanan dan dipersulitnya seoarang napi mengajukan CMK saat keluarga musibah ataupun orang tua sakit maupun meninggal.
AB (50) kasus narkoba yang juga salahsatu napi yang dituakan oleh napi didalam lapas ikut menyaksikan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh semua penghuni lapas lambaro tadi pagi mulai pukul 08:0 WIB hingga berakhir pukul 11:00 WIB mengatakan kalapas sempat dikejar oleh ratusan napi saat berada dalam areal warga binaan namun berhasil lolos setelah melewati pintu gerbang pos penjagaan.
Dalam aksi tersebut banyak terdengar makian dan kata-kata kasar yang ditujukan oleh napi kepada kalapas yang dinilai bukannya melakukan pembenahan namun pemusnahan atas hak-hak napi, hingga aksi unjuk rasa berakhir kalapas tidak terlihat keluar dari gedung perkantoran lapas setelah mengetahui jika dirinya sedang ditarget oleh semua penghuni lapas lambaro karena kebijakannya yang dianggap telah lewat batas.
Napi Juga tidak menerima sikap kalapas Ahmad Faedhoni yang dinilai oleh sebagian napi tidak memiliki tata krama dan etika," Kalau memanggil kami atau menyuruh lakukan sesuatu selalu menggunakan tangan kirinya
Seperti 2 hari sebelumnya seorang napi kasus perampokan menjadi korban penganiayaan oleh seorang napi berstatus pembantu pegawai (tamping,), Abdullah kasus perampokan mobil hukuman 7 tahun dianiaya oleh napi tamping yang kerap dipanggilan dengan sebut kodok,dengan memukulkan sebuah gelas kaca kepada kepala abdullah,latar belakang penganiayaan terkait hutang –piutang,
Akibat penganiayaan tersebut napi abdullah mengalami luka dan pendarahan serta memar namun tidak mendapat pengobatan dari pihak lapas, dimana hal tersebut terjadi didepan para penghuni lainnya.
Sementara Kalapas Banda Aceh Ahmad Faedhoni yang dikonfirmasi oleh Reporter membenarkan adanya insiden antara dirinya dan seluruh warga binaan namun tidak berujung pada kerusuhan karena dapat ditenangkan oleh petugasnya.
Menurut kalapas awalnya dirinya ingin melakukan audiensi dengan seluruh napi untuk menjelaskan bahwa program yang dijalankannya dilapas banda aceh adalah prosedur sebenarnya yang harus dijalankan oleh setiap LP,seperti pembentukan Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) dan penertiban segala sesuatu yang tidak diatur oleh undang-undang pemasyarakatan.
“Munkin para warga binaan belum mau bertemu dengan saya,insiden tadi pagi Cuma salah presepsi saja,Minggu depan kami sudah sepakati untuk adakan acara audiensi kembali” ujarnya
Sumber: statusaceh.com
loading...
Post a Comment