Darwis Jeunib |
AMP - Pemimpin Aceh kedepan harus benar-benar yang dekat dengan masyarakat. Orang yang langsung turun ke lapangan dan merasakan penderitaan masyarakat adalah tepat menjadi pemimpin Aceh ke depan.
Mantan Panglima GAM Wilayah Batee Iliek, Darwid Jeunib menegaskan bahwa gubernur ke depan ngak bisa lagi orang luar negeri.
Mantan Panglima GAM Wilayah Batee Iliek, Darwid Jeunib menegaskan bahwa gubernur ke depan ngak bisa lagi orang luar negeri.
Hal itu dikatakan Darwis Jeunib, juga Ketua Panitia Milad GAM ke 39 di Taman Sulthanah Safiatuddin, Jum’at (4/12/2015) Banda Aceh. Ia mengajak masyarakat Aceh untuk memilih Gubernur Aceh ke depan dari mantan Panglima Perang Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Kata Darwis, banyak butir-butir MoU Helsinki yang belum selesai, terutama masalah Bendera dan Lambang Aceh.
“Jangan bertengkar sesama kita, tapi kita harus berani melawan pusat agar kita bisa melaksanakan semua amanah dari (alm) Wali Nanggroe, Hasan Tiro,” kata Ketua KPA Bireuen ini.
Ia menilai kinerja Gubernur Aceh selaku orang nomor satu di Pemerintah Aceh telah gagal membangun Aceh.
“Jangan sampai duit dari Jakarta dipulangkan kembali ke Jakarta, padahal banyak infrastruktur seperti irigasi, jalan dan perkebunan yang masih banyak belum tersentuh, “Bagaimana kita berfikir untuk kesejahteraan rakyat,” tandas Darwis Jeunib penuh semangat.
Amanah (Alm) Wali Nanggroe Muhammad Hasan Di Tiro jangan di sia-siakan. “Hari ini Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al Haytar ada bersama kita, maka kita jaga untuk bisa menyambung kerja endatu sampai semua butir MoU Helsinki bisa diselesaikan,” harap Darwis Jeunib seraya mengatakan bahwa MoU Helsinki itu adalah kepunyaannya bangsa Aceh.
loading...
Post a Comment