Rohingya migrant child in Aceh Timur, |
AMP - Ratusan etnis Rohingya yang ditampung di kamp penampungan Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur telah kabur. Mereka kabur dengan cara mengelabui petugas menuju Medan dan selanjutnya berangkat ke Malaysia dengan dibantu orang tak dikenal.
Ketahuannya ada ratusan Rohingya yang kabur saat anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) melakukan kunjungan kekampu penampungan Rohingya, Senin (05/09/2016). Sesampai mereka ke lokasi mendapatkan laporan banyak Rohingyayang telah melarikan diri.
“Kita dapat laporan bahwa imigran kabur dengan cara mengelabui petugas keamanan di sana. Ada yang pergi malam hari dengan cara menyeberangi lintasan sungai yang ada di belakang kamp penampungan,” kata salah seorang anggota Komisi 1 DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky, Selasa (06/09/2016) di Banda Aceh.
Katanya, menurut imigran yang masih tinggal di kamp, para imigran kabur via Medan yang selanjutnya ke Malaysia untuk bekerja. Dari laporan yang mereka sampaikan, termasuk juga pihak-pihak tertentu, semcam agen yang menjemput mereka dan diberangkatkan ke Medan.
“Imigran yang kabur setelah berhasil keluar dari kamp kemudian dinaikkan mobil penumpang yang sudah disiapkan khusus,” jelasnya.
Saat ini imigran yang tinggal di kamp penampungan tersisa hanya 99 orang termasuk anak- anak dan perempuan. Jumlah awal sebanyak 409 orang sudah termasuk di dalamnya imigran asal Bangladesh.
“Yang kita khawatirkan, mereka menjadi korban trafficking oleh para agen. Ini sangat berbahaya sekali,” ungkapnya.
Guna menghindari aksi pelarian imigran, Politisi Partai Aceh ini mendesak pihak UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) dan IOM (International Organiztions Migrasion) untuk merespon cepat dengan memberikan informasi pasti ke negara mana mereka akan dibawa selanjutnya.
“Harus ada kepastian. Saat saya berkunjung memang tidak bertemu dengan staf IOM dan UNHCR, kami ditemani oleh camat Rantau Selamat, Faisal Idris, namun urgen sekali imigran ini akan dibawa ke negara ketiga yang mana, sehingga imigran mendapat kepastian. Kita berharap, ada penanganan cepat, jangan sampai kamp menjadi kosong, sementara belum ada kejelasan nasib imigran ini,” tutupnya.[Habadaily]
Ketahuannya ada ratusan Rohingya yang kabur saat anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) melakukan kunjungan kekampu penampungan Rohingya, Senin (05/09/2016). Sesampai mereka ke lokasi mendapatkan laporan banyak Rohingyayang telah melarikan diri.
“Kita dapat laporan bahwa imigran kabur dengan cara mengelabui petugas keamanan di sana. Ada yang pergi malam hari dengan cara menyeberangi lintasan sungai yang ada di belakang kamp penampungan,” kata salah seorang anggota Komisi 1 DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky, Selasa (06/09/2016) di Banda Aceh.
Katanya, menurut imigran yang masih tinggal di kamp, para imigran kabur via Medan yang selanjutnya ke Malaysia untuk bekerja. Dari laporan yang mereka sampaikan, termasuk juga pihak-pihak tertentu, semcam agen yang menjemput mereka dan diberangkatkan ke Medan.
“Imigran yang kabur setelah berhasil keluar dari kamp kemudian dinaikkan mobil penumpang yang sudah disiapkan khusus,” jelasnya.
Saat ini imigran yang tinggal di kamp penampungan tersisa hanya 99 orang termasuk anak- anak dan perempuan. Jumlah awal sebanyak 409 orang sudah termasuk di dalamnya imigran asal Bangladesh.
“Yang kita khawatirkan, mereka menjadi korban trafficking oleh para agen. Ini sangat berbahaya sekali,” ungkapnya.
Guna menghindari aksi pelarian imigran, Politisi Partai Aceh ini mendesak pihak UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) dan IOM (International Organiztions Migrasion) untuk merespon cepat dengan memberikan informasi pasti ke negara mana mereka akan dibawa selanjutnya.
“Harus ada kepastian. Saat saya berkunjung memang tidak bertemu dengan staf IOM dan UNHCR, kami ditemani oleh camat Rantau Selamat, Faisal Idris, namun urgen sekali imigran ini akan dibawa ke negara ketiga yang mana, sehingga imigran mendapat kepastian. Kita berharap, ada penanganan cepat, jangan sampai kamp menjadi kosong, sementara belum ada kejelasan nasib imigran ini,” tutupnya.[Habadaily]
loading...
Post a Comment