AMP - Pemerintah Arab Saudi mengganti kalender Hijriah yang berdasarkan perputaran bulan menjadi kalender Gregorian atau perputaran matahari. Pemberlakuan kalender Gregorian atau kalender dunia Barat di Arab Saudi dimulai hari Minggu, 2 Oktober 2016.
Pergantian kalender sebagai terobosan untuk menyesuaikan waktu dengan para pengimpor minyak dari Arab Saudi. Negara penghasil minyak ini sedang dilanda krisis keuangan yang parah dalam sepanjang sejarah negara itu. Sehingga melakukan berbagai cara untuk melakukan penghematan sekaligus pemasukan.
Kerajaan Arab Saudi memberlakukan kalender Hijriah sejak tahun 1932. Kalender Hijriah lebih pendek waktunya 11 hari dibandingkan kalender Gregorian yang memiliki 365 hari dalam setahun.
Sebenarnya, dengan menggunakan kalender Hijriah, Arab Saudi dapat menghemat biaya misalnya gaji pegawai negerinya. Sehingga pergantian kalender ini dipertanyakan oleh para netizen melalui media sosial.
“Saudi mengganti kalender Hijriah ke kalender Gregorian yang menambah biaya 11 hari membayar bagi pekerjanya setiap tahun. Pegawai negeri kehilangan 11 hari dari gajinya setelah pergantian kalender,” cuit Sultan Al Qassemi, pemilik akun Twitter seperti dikutip dari Deutsch Welle.
Pergantian kalender merupakan satu dari rangkaian kebijakan Arab Saudi untuk memangkas biaya demi penghematan. Beberapa hari lalu, Raja Salman memerintahkan pemotongan 20 persen dari gaji pegawai negeri, dan 15 persen tunjangan bagi anggota Dewan Penasegat Shura Kerajaan. Dan penundaan pemberian bonus kepada pegawai pemerintah. Arab Saudi juga menaikkan biaya visa masuk kepada warga asing.
Ini semua bagian dari reformasi ekonomi yang dilakukan kerajaan Arab Saudi setelah produsen minyak terbesar di dunia ini mengalami penurunan pendapatan sejak harga minyak terus melorot sejak tahun 2014.[tmp/ian]
Pergantian kalender sebagai terobosan untuk menyesuaikan waktu dengan para pengimpor minyak dari Arab Saudi. Negara penghasil minyak ini sedang dilanda krisis keuangan yang parah dalam sepanjang sejarah negara itu. Sehingga melakukan berbagai cara untuk melakukan penghematan sekaligus pemasukan.
Kerajaan Arab Saudi memberlakukan kalender Hijriah sejak tahun 1932. Kalender Hijriah lebih pendek waktunya 11 hari dibandingkan kalender Gregorian yang memiliki 365 hari dalam setahun.
Sebenarnya, dengan menggunakan kalender Hijriah, Arab Saudi dapat menghemat biaya misalnya gaji pegawai negerinya. Sehingga pergantian kalender ini dipertanyakan oleh para netizen melalui media sosial.
“Saudi mengganti kalender Hijriah ke kalender Gregorian yang menambah biaya 11 hari membayar bagi pekerjanya setiap tahun. Pegawai negeri kehilangan 11 hari dari gajinya setelah pergantian kalender,” cuit Sultan Al Qassemi, pemilik akun Twitter seperti dikutip dari Deutsch Welle.
Pergantian kalender merupakan satu dari rangkaian kebijakan Arab Saudi untuk memangkas biaya demi penghematan. Beberapa hari lalu, Raja Salman memerintahkan pemotongan 20 persen dari gaji pegawai negeri, dan 15 persen tunjangan bagi anggota Dewan Penasegat Shura Kerajaan. Dan penundaan pemberian bonus kepada pegawai pemerintah. Arab Saudi juga menaikkan biaya visa masuk kepada warga asing.
Ini semua bagian dari reformasi ekonomi yang dilakukan kerajaan Arab Saudi setelah produsen minyak terbesar di dunia ini mengalami penurunan pendapatan sejak harga minyak terus melorot sejak tahun 2014.[tmp/ian]
loading...
Post a Comment