AMP - Ingatkah anda kasus ayah Banta Cs yang membaintai orang tidak berdosa di tahun 2012 yang lalu, mungkin saja bagi anda itu kasus yang biasa dikarena telah terlewatkan.
yang sangat miris pengembangan kasus tersebut buntu dan hanya bejalan sebatas penangkapan Ayah Banta alias Vikram dan kwan-kawannya, namun tim eksekusi di balik layar belum juga terungkap.
Sebelumnya kasus tersebut pernah ditantang oleh Para politisi Partai Aceh yang menyatakan "Seluruh jajaran kepolisian baik di Aceh maupun Mabes Polri ditantang oleh Partai Aceh untuk mengungkap berbagai kasus teror di Aceh. Beranikah Polisi untuk mengungkap hingga ke akar-akarnya pelaku teror pilkada Aceh 2012.
yang sangat miris pengembangan kasus tersebut buntu dan hanya bejalan sebatas penangkapan Ayah Banta alias Vikram dan kwan-kawannya, namun tim eksekusi di balik layar belum juga terungkap.
Sebelumnya kasus tersebut pernah ditantang oleh Para politisi Partai Aceh yang menyatakan "Seluruh jajaran kepolisian baik di Aceh maupun Mabes Polri ditantang oleh Partai Aceh untuk mengungkap berbagai kasus teror di Aceh. Beranikah Polisi untuk mengungkap hingga ke akar-akarnya pelaku teror pilkada Aceh 2012.
Hal ini terlihat dalam jawaban -jawaban gubernur terpilih dari Partai
Aceh Zaini Abdullah mengenai berbagai tindak kekerasan menjelang
pilkada yang dialamatkan kepada Partai Aceh, secara diplomatis, Zaini
mengatakan, hal
itu adalah tugas aparat penegak hukum untuk menanganinya. “Kita serahkan
saja
kepada proses hukum,” Ucap Zaini, kepada Serambi.
Jawaban
Zaini menunjukkan segala kekerasan tersebut adalah tanggung jawab dan
tantangan bagi polisi untuk
mengusut tuntas hingga ke akarnya terkait siapa-siapa yang melakukan dan
siapa yang memberikan perintah kepada pelaku untuk melakukan
kekerasan.
Sebagaimana
di ketahui polisi telah menangkap Vikram alias Ayah Banta, bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka
yang juga anggota yang terlibat aktif dalam Partai Aceh dan terlibat aktif dalam mensukseskan kandidat
yang di usung Partai Aceh. Sebagaimana pemberitaan media dia terlibat dalam delapan
kasus kekerasan bersenjata di Aceh.
Seorang penyidik polisi yang tidak mau disebutkan namanya menyebutkan, pelaku terhadap serangkaian kasus kekerasan bersenjata itu melibatkan Ayah Banta alias Vikram dan Joni. Mereka ditangkap polisi pada 14 April lalu.
“Mereka terlibat dalam delapan kasus kekerasan di delapan lokasi yang berbeda,” kata sumber polisi di Detasemen 88 Antiteror seperti dikutip theJakartaglobe.com, Selasa 24 April 2012.
Menurut dia, Ayah Banta terlibat dalam penembakan pekerja di Simpang Aneuk Galong, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, pada Januari. Penembakan itu menyebabkan seorang meninggal dan dua lainnya luka-luka.
Ia juga terlibat dalam kasus penembakan bekas kombatan GAM lain yang berseberangan politik.
Ayah Banta juga disebut terkait penembakan seorang pekerja di sebuah toko boneka di Banda Aceh dan penembakan pekerja galian kabel perusahaan telekomunikasi di Bireuen pada malam tahun baru. Dua kasus penembakan ini menyebabkan empat tewas dan tujuh luka serius.
Dua kasus lain yaitu penembakan dua pekerja di Langkahan, Aceh Utara, pada 1 Januari yang menyebkan satu tewas dan sejumlah lainnya kritis, dan penembakan seorang warga Aceh yang telah menjadi warga negara Norwegia pada Maret.
Masih menurut keterangan polisi tadi, keduanya juga terlibat dalam penembakan seorang bekas anggota GAM di Bireuen, akhir 2011 lalu.
Seorang penyidik polisi yang tidak mau disebutkan namanya menyebutkan, pelaku terhadap serangkaian kasus kekerasan bersenjata itu melibatkan Ayah Banta alias Vikram dan Joni. Mereka ditangkap polisi pada 14 April lalu.
“Mereka terlibat dalam delapan kasus kekerasan di delapan lokasi yang berbeda,” kata sumber polisi di Detasemen 88 Antiteror seperti dikutip theJakartaglobe.com, Selasa 24 April 2012.
Menurut dia, Ayah Banta terlibat dalam penembakan pekerja di Simpang Aneuk Galong, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, pada Januari. Penembakan itu menyebabkan seorang meninggal dan dua lainnya luka-luka.
Ia juga terlibat dalam kasus penembakan bekas kombatan GAM lain yang berseberangan politik.
Ayah Banta juga disebut terkait penembakan seorang pekerja di sebuah toko boneka di Banda Aceh dan penembakan pekerja galian kabel perusahaan telekomunikasi di Bireuen pada malam tahun baru. Dua kasus penembakan ini menyebabkan empat tewas dan tujuh luka serius.
Dua kasus lain yaitu penembakan dua pekerja di Langkahan, Aceh Utara, pada 1 Januari yang menyebkan satu tewas dan sejumlah lainnya kritis, dan penembakan seorang warga Aceh yang telah menjadi warga negara Norwegia pada Maret.
Masih menurut keterangan polisi tadi, keduanya juga terlibat dalam penembakan seorang bekas anggota GAM di Bireuen, akhir 2011 lalu.
Ayah Banta ternyata memang penebar teror yang paling dicari pihak keamanan Indonesia sejak beberapa tahun terakhir. Sebab, menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai, Ayah Banta selalu sukses dalam banyak aksi terornya. Serangkaian aksi yang dilakukan adalah teror bom di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Wisma Bhayangkari, Gedung DPR-MPR, dan Kantor UNDP (United Nasional Development Program) di Jakarta. “Saat di Perwakilan PBB, dia luncurkan semacam roket dari belakang kantor itu, namun tidak berhasil,” kata Ansyaad.
Malik Mahmud menggunakan metode yang sama dan malah jauh lebih sadis. Mula-mula menguatkan posisi setelah Hasan Tiro kena stroke pada Mai 1997, kemudian mengambil alih kekuasan perlahan-lahan dan akhirnya semua berada dalam genggamannya.
Petinggi PA telah memerintahkan untuk melakukan serangkaian teror, penembakan dan upaya peledakan bom menjelang pilkada Aceh, yang sebagian nya di tujukan kepada kandidat kepala daerah dari jalur independen seperti Irwandi Yusuf. Serangan mematikan kepada Irwandi Yusuf, Misbahul Munir dan Sofyan Dawood gagal total
Namun serangan mematikan kepada Saiful Cagee dan 13 pekerja Jawa serta beberapa orang lainnya berjalan mulus. Apa tujuan mereka kala itu ?? Menekan Jakarta khusus nya MK untuk mengulur ulur waktu Pilkada sehingga PA diperbolehkan ikut Pilkada.
Taktik teror berhasil membuat MK mengulur ulur waktu yang pada akhirnya membuat MK membolehkan PA ikut Pilkada pada saat Irwandi Yusuf non aktif cukup lama antara masa jabatan nya dengan jarak pencoblosan…
Taktik teror berhasil membuat RAKYAT Aceh ketakutan sehingga mencoblos PA dalam pilkada april 2012
Malik Mahmud menggunakan metode yang sama dan malah jauh lebih sadis. Mula-mula menguatkan posisi setelah Hasan Tiro kena stroke pada Mai 1997, kemudian mengambil alih kekuasan perlahan-lahan dan akhirnya semua berada dalam genggamannya.
Petinggi PA telah memerintahkan untuk melakukan serangkaian teror, penembakan dan upaya peledakan bom menjelang pilkada Aceh, yang sebagian nya di tujukan kepada kandidat kepala daerah dari jalur independen seperti Irwandi Yusuf. Serangan mematikan kepada Irwandi Yusuf, Misbahul Munir dan Sofyan Dawood gagal total
Namun serangan mematikan kepada Saiful Cagee dan 13 pekerja Jawa serta beberapa orang lainnya berjalan mulus. Apa tujuan mereka kala itu ?? Menekan Jakarta khusus nya MK untuk mengulur ulur waktu Pilkada sehingga PA diperbolehkan ikut Pilkada.
Taktik teror berhasil membuat MK mengulur ulur waktu yang pada akhirnya membuat MK membolehkan PA ikut Pilkada pada saat Irwandi Yusuf non aktif cukup lama antara masa jabatan nya dengan jarak pencoblosan…
Taktik teror berhasil membuat RAKYAT Aceh ketakutan sehingga mencoblos PA dalam pilkada april 2012
Benarkah Ayah Banta diperintahkan Petinggi PA untuk membantai bangsa Jawa demi kursi Gubernur
Partai Aceh yang semestinya gagal total ikut Pilkada namun dengan bermandikan darah bangsa Jawa (penembakan) maka MK membolehkan PA ikut pilkada.?
Partai Aceh yang semestinya gagal total ikut Pilkada namun dengan bermandikan darah bangsa Jawa (penembakan) maka MK membolehkan PA ikut pilkada.?
Sangat disesalkan Politik Aceh dinodai dengan pembantaian berdarah untuk menuju kursi kekuasaan.
Hukum hanya berjalan dibawah dan tumpul bagi pengusas, tertutup sudah kasuh ayah banta, dan kita saksikan Film selanjutnya yng segera diputar di Aceh menuju Pilkada 2017.
Di Kutip dari berbagai sumber
loading...
Post a Comment