AMP – Diperkirakan sebanyak 37.400 warga Aceh mengidap HIV AIDS dan Kabupaten Aceh Utara menempati posisi teratas dengan 5400 penderita berdasarkan estimasi para ahli dan pakar HIV AIDS.
Data ini terungkap pada malam renungan memperingati hari HIV AIDS sedunia yang digelar PMI Aceh Utara bersama Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten bekerja sama dengan Yayasan Putri Bungsu dari Jakarta, Senin malam 30 Nopember 2015.
Hal ini yang cukup menghebohkan ini diungkapkan ketua KPAK Aceh Utara Dr Machrozal, ketika memberikan penyuluhan pencegahan dan penanganggulangan HIV AIDS di Aula Panglateh kecamatan Lhoksukon, Aceh utara, bersama dengan tim dokter, dan tokoh agama yang juga dihadiri ratusan warga pada malam renungan hari HIV AIDS sedunia.
Pada kesempatan itu juga diputarkan juga film dokumenter tentang HIV AIDS untuk memberikan gambaran bagaimana mengerikan virus HIV menyerang kekebalan tubuh manusia dan cara mencegahnya.
Para peneliti menyebut kondisi yang terjadi saat ini dengan fenomena gunung es dan perlu penanganan yang serius dari semua pihak. Yang tercatat hanya 374 penderita di Aceh, dan 54 penderita di Aceh Utara, diyakini ribuan lainnya belum terdekteksi terserang virus mematikan ini .
Ketua KPAK Aceh Utara dr Machrozal mengatakan bahwa para pakar mengestimasi ini sebagai fenomena gunung es, dan ini data yang real yang sudah didapat dari rumah sakit maupun dari Unit Donor Darah PMI.
Terkait dengan pencegahan KPAK terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat kabupaten aceh utara untuk mencegah dan menanggulangi hiv aids, khususnya untuk para komunitas yang rentan seperti para PSK dan Gay, ungkap Machrozal.
Sementara itu ketua PMI Aceh Utara H. Ismed Nur aj Hasan mengatakan bahwa PMI dalam hal ini hanya sebagai relawan kemanusiaan melalui Unit Donor Darah (UDD) PMI dalam membantu pemerintah, PMI tergerak turun tangan dikarenakan kasus hiv aids semakin membumbung tinggi di Kabupaten Aceh Utara.
Ditambahkan untuk tahun 2015 ini saja hingga medio nopember 2015 sudah terdeteksi melalui UDD PMI Aceh Utara sebanyak 72 kasus positif HIV AIDS pungkasnya.
Data ini terungkap pada malam renungan memperingati hari HIV AIDS sedunia yang digelar PMI Aceh Utara bersama Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten bekerja sama dengan Yayasan Putri Bungsu dari Jakarta, Senin malam 30 Nopember 2015.
Hal ini yang cukup menghebohkan ini diungkapkan ketua KPAK Aceh Utara Dr Machrozal, ketika memberikan penyuluhan pencegahan dan penanganggulangan HIV AIDS di Aula Panglateh kecamatan Lhoksukon, Aceh utara, bersama dengan tim dokter, dan tokoh agama yang juga dihadiri ratusan warga pada malam renungan hari HIV AIDS sedunia.
Pada kesempatan itu juga diputarkan juga film dokumenter tentang HIV AIDS untuk memberikan gambaran bagaimana mengerikan virus HIV menyerang kekebalan tubuh manusia dan cara mencegahnya.
Para peneliti menyebut kondisi yang terjadi saat ini dengan fenomena gunung es dan perlu penanganan yang serius dari semua pihak. Yang tercatat hanya 374 penderita di Aceh, dan 54 penderita di Aceh Utara, diyakini ribuan lainnya belum terdekteksi terserang virus mematikan ini .
Ketua KPAK Aceh Utara dr Machrozal mengatakan bahwa para pakar mengestimasi ini sebagai fenomena gunung es, dan ini data yang real yang sudah didapat dari rumah sakit maupun dari Unit Donor Darah PMI.
Terkait dengan pencegahan KPAK terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat kabupaten aceh utara untuk mencegah dan menanggulangi hiv aids, khususnya untuk para komunitas yang rentan seperti para PSK dan Gay, ungkap Machrozal.
Sementara itu ketua PMI Aceh Utara H. Ismed Nur aj Hasan mengatakan bahwa PMI dalam hal ini hanya sebagai relawan kemanusiaan melalui Unit Donor Darah (UDD) PMI dalam membantu pemerintah, PMI tergerak turun tangan dikarenakan kasus hiv aids semakin membumbung tinggi di Kabupaten Aceh Utara.
Ditambahkan untuk tahun 2015 ini saja hingga medio nopember 2015 sudah terdeteksi melalui UDD PMI Aceh Utara sebanyak 72 kasus positif HIV AIDS pungkasnya.
loading...
Post a Comment