AMP - Bakal calon gubernur terus bergerilya untuk mendapatkan ‘perahu politik’ menyongsong Pilkada Aceh 2017. Bahkan, bebarapa kandidat mulai mengklaim sudah mendapat dukungan dari gabungan partai politik tertentu.
Tarmizi Karim, misalnya, mengklaim sudah mendapat dukungan dari beberapa partai nasional yang akan mengusungnya di Pilgub Aceh nanti. Birokrat spesialis penjabat gubernur ini mengaku siap mencalonkan diri dengan perahu Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Klaim serupa juga dihembuskan kubu Irwandi Yusuf. Selain didukung Partai Nasional Aceh (PNA), pencalonan pria yang akrab disapa Teungku Agam ini juga disebut-sebut sudah mendapat syial akan diusung beberapa partai nasional, termasuk partai yang diklaim Tarmizi Karim akan mengusungnya.
Saling klaim atas sinyial yang ditangkap saat membangun lobi-lobi politik, tentu sah-sah saja. Terlebih, partai-partai yang memiliki kursi di DPRA itu belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait figur yang akan diusung atau didukung di Pilgub Aceh nanti. Sejumlah partai masih memilih ‘wait and see’ meski masa pendaftaran bakal calon ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh tinggal hitungan bulan.
Sejauh ini, hanya Partai Aceh (PA) yang sudah memastikan akan mengusung Muzakir Manaf. Selain diusung partai lokal yang dipimpinnya, pria yang akrab disapa Mualem ini juga mengklaim mendapat dukungan sejumlah partai politik nasional. Namun, hingga kini baru Partai Gerindra dan Partai Golkar yang memberi sinyal kuat akan ikut gerbong PA untuk mengantarkan Mualem menuju kursi Aceh-1.
Selain tiga kandidat tersebut, Zaini Abdullah juga sudah memberi isyarat akan maju lagi pada suksesi pemilihan Gubernur Aceh periode 2017-2022. Calon incumbent ini pun ditengarai sedang gencar menjejaki partai-partai yang berpeluang akan mengusungnya. Sementara Zakaria Saman yang sejak awal berkomitmen maju melalui jalur independen, mengaku saat ini lebih fokus pada penggalangan dukungan KTP sebagai salah satu syarat pencalonannya.
Terlepas dari perahu politik yang akan digunakan para kandidat, kita hanya ingin mengingatkan dari sekarang, Pilkada serantak di Aceh nanti haruslah berlangsung jujur, adil dan demokratis. Para kandidat hendaklah bersaing secara sportif, sehingga suksesi pemilihan kepala daerah itu benar-benar menjadi pesta demokrasi yang berkualitas.
Kita berharap, agar mereka tidak saling menyindir yang dapat membangkitkan emosi pendukungnya. Tidak pula melakukan pencitraan berlebihan, serta menghindari upaya pembusukan antarkandidat. Tunjukkanlah cara-cara berpolitik yang santun, bukan justru mengeluarkan pernyataan yang bisa menimbulkan riak-riak kecil di masyarakat.
Semoga Pilkada Aceh nanti bisa berlangsung layaknya sebuah pertandingan bola yang cantik dan berkualitas, sehingga menjadi tontonan yang mengasyikkan. Suasana demikian hanya akan tercipta jika semua elemen yang terlibat memenuhi persyaratan normatif. Para pemainnya berkualitas, wasitnya fair dengan aturan yang jelas, serta supporternya menjunjung tinggi norma-norma hukum.
Akankah elemen-elemen tersebut terpenuhi dalam Pikada Aceh 2017? Jika tidak, jangan harap masa depan Aceh akan lebih baik di masa mendatang![pikiranmerdeka]
Tarmizi Karim, misalnya, mengklaim sudah mendapat dukungan dari beberapa partai nasional yang akan mengusungnya di Pilgub Aceh nanti. Birokrat spesialis penjabat gubernur ini mengaku siap mencalonkan diri dengan perahu Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Klaim serupa juga dihembuskan kubu Irwandi Yusuf. Selain didukung Partai Nasional Aceh (PNA), pencalonan pria yang akrab disapa Teungku Agam ini juga disebut-sebut sudah mendapat syial akan diusung beberapa partai nasional, termasuk partai yang diklaim Tarmizi Karim akan mengusungnya.
Saling klaim atas sinyial yang ditangkap saat membangun lobi-lobi politik, tentu sah-sah saja. Terlebih, partai-partai yang memiliki kursi di DPRA itu belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait figur yang akan diusung atau didukung di Pilgub Aceh nanti. Sejumlah partai masih memilih ‘wait and see’ meski masa pendaftaran bakal calon ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh tinggal hitungan bulan.
Sejauh ini, hanya Partai Aceh (PA) yang sudah memastikan akan mengusung Muzakir Manaf. Selain diusung partai lokal yang dipimpinnya, pria yang akrab disapa Mualem ini juga mengklaim mendapat dukungan sejumlah partai politik nasional. Namun, hingga kini baru Partai Gerindra dan Partai Golkar yang memberi sinyal kuat akan ikut gerbong PA untuk mengantarkan Mualem menuju kursi Aceh-1.
Selain tiga kandidat tersebut, Zaini Abdullah juga sudah memberi isyarat akan maju lagi pada suksesi pemilihan Gubernur Aceh periode 2017-2022. Calon incumbent ini pun ditengarai sedang gencar menjejaki partai-partai yang berpeluang akan mengusungnya. Sementara Zakaria Saman yang sejak awal berkomitmen maju melalui jalur independen, mengaku saat ini lebih fokus pada penggalangan dukungan KTP sebagai salah satu syarat pencalonannya.
Terlepas dari perahu politik yang akan digunakan para kandidat, kita hanya ingin mengingatkan dari sekarang, Pilkada serantak di Aceh nanti haruslah berlangsung jujur, adil dan demokratis. Para kandidat hendaklah bersaing secara sportif, sehingga suksesi pemilihan kepala daerah itu benar-benar menjadi pesta demokrasi yang berkualitas.
Kita berharap, agar mereka tidak saling menyindir yang dapat membangkitkan emosi pendukungnya. Tidak pula melakukan pencitraan berlebihan, serta menghindari upaya pembusukan antarkandidat. Tunjukkanlah cara-cara berpolitik yang santun, bukan justru mengeluarkan pernyataan yang bisa menimbulkan riak-riak kecil di masyarakat.
Semoga Pilkada Aceh nanti bisa berlangsung layaknya sebuah pertandingan bola yang cantik dan berkualitas, sehingga menjadi tontonan yang mengasyikkan. Suasana demikian hanya akan tercipta jika semua elemen yang terlibat memenuhi persyaratan normatif. Para pemainnya berkualitas, wasitnya fair dengan aturan yang jelas, serta supporternya menjunjung tinggi norma-norma hukum.
Akankah elemen-elemen tersebut terpenuhi dalam Pikada Aceh 2017? Jika tidak, jangan harap masa depan Aceh akan lebih baik di masa mendatang![pikiranmerdeka]
loading...
Post a Comment