AMP - Menjelang Pilkada 2017 mendatang, panggung politik Aceh semakin gempar menghebohkan masyarakat dengan munculnya berbagai kejutan-kejutan baru dari para calon kandidat. Terhangat hari ini datang dari pengakuan seorang pria asal Bengkulu, yang menyatakan dirinya bakal maju sebagai calon Gubernur Aceh periode 2017-2022 mendatang.
Firman Akbar begitu nama lengkapnya, pria kelahiran Bengkulu 25 Agustus 1977 mengaku memiliki darah Aceh dari moyangnya yang berasal dari Simpang Raya, Desa Mesjid, Bireuen. Ia menambahkan bahwa hari ini sudah membangun sebuah yayasan berkantor pusat di Banda Aceh dengan nama Yayasan Firman Akbar Berbagi, berdiri sejak 11 Januari 2016. Selanjutnya Firman mengaku akan membagikan alat hemat listrik kepada setiap rumah tangga, sekolah, masjid, SKPD, kecuali kantor Bupati dan Walikota.
Upaya selanjutnya yaitu membagaikan kain kafan kepada setiap desa sebanyak dua ball, dengan panjang satu ballnya mencapai 50 meter. Semua itu akan Firman berikan sebelum terpilih menjadi Gubernur Aceh.
Dalam kesempatan yang sama Firman mengaku sudah berada di Aceh sejak 26 Desember 2004. Kala itu ia mengaku dikirim dari Dinas Kesehatan Batam. “Setelah itu setiap tahunnya 5-7 kali berkunjung ke Aceh,” ujar pria 39 tahun ini. Adapun keyakinan terbesarnya untuk maju sebagai Gubernur Aceh adalah akan berbuat sebelum pencalonan, terutama bidang asuransi kematian Rp. 15 juta, dan bagi yang meninggal sebelum polisnya keluar akan diberikan santunan Rp. 2 juta per jiwa.
Firman menyatakan maju bersama wakilnya, putra Tapaktuan, Aceh selatan. Drs. Tgk. Anis DS yang mengaku neneknya berasal dari Meureudu Pidie Jaya, merupakan mantan staff ahli DPR RI tahun 2003.
Tujuan terbesar mereka adalah memakmurkan masyarakat Aceh. Meskipun tidak terpilih, yayasan tersebut akan terus berjalan. “Kita sudah siapkan berada di Aceh menjadi pusat untuk nusantara selama 400 tahun selama rakyat menerima”, demikian Tgk. Anis DS.(*)
Sumber: klikkabar.com
Firman Akbar begitu nama lengkapnya, pria kelahiran Bengkulu 25 Agustus 1977 mengaku memiliki darah Aceh dari moyangnya yang berasal dari Simpang Raya, Desa Mesjid, Bireuen. Ia menambahkan bahwa hari ini sudah membangun sebuah yayasan berkantor pusat di Banda Aceh dengan nama Yayasan Firman Akbar Berbagi, berdiri sejak 11 Januari 2016. Selanjutnya Firman mengaku akan membagikan alat hemat listrik kepada setiap rumah tangga, sekolah, masjid, SKPD, kecuali kantor Bupati dan Walikota.
Upaya selanjutnya yaitu membagaikan kain kafan kepada setiap desa sebanyak dua ball, dengan panjang satu ballnya mencapai 50 meter. Semua itu akan Firman berikan sebelum terpilih menjadi Gubernur Aceh.
Dalam kesempatan yang sama Firman mengaku sudah berada di Aceh sejak 26 Desember 2004. Kala itu ia mengaku dikirim dari Dinas Kesehatan Batam. “Setelah itu setiap tahunnya 5-7 kali berkunjung ke Aceh,” ujar pria 39 tahun ini. Adapun keyakinan terbesarnya untuk maju sebagai Gubernur Aceh adalah akan berbuat sebelum pencalonan, terutama bidang asuransi kematian Rp. 15 juta, dan bagi yang meninggal sebelum polisnya keluar akan diberikan santunan Rp. 2 juta per jiwa.
Firman menyatakan maju bersama wakilnya, putra Tapaktuan, Aceh selatan. Drs. Tgk. Anis DS yang mengaku neneknya berasal dari Meureudu Pidie Jaya, merupakan mantan staff ahli DPR RI tahun 2003.
Tujuan terbesar mereka adalah memakmurkan masyarakat Aceh. Meskipun tidak terpilih, yayasan tersebut akan terus berjalan. “Kita sudah siapkan berada di Aceh menjadi pusat untuk nusantara selama 400 tahun selama rakyat menerima”, demikian Tgk. Anis DS.(*)
Sumber: klikkabar.com
loading...
Post a Comment