AMP - Partai Aceh resmi menunjuk Kamaruddin Abubakar menjadi Ketua Tim Pemenangan H. Muzakir Manaf-T.A. Khalid menggantikan Darwis Djeunieb, Senin, 5 September 2016. Pergantian ketua tim pemenangan ini mengundang tanda tanya besar beberapa pihak, apalagi pasangan Mualem-T.A. Khalid belum terdaftar secara resmi di KIP Aceh sebagai bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh di Pilkada 2017.
Apakah dengan pergantian ketua tim pemenangan ini, partai lokal terbesar di Aceh tersebut terbelit kisruh internal?
Mengenai hal ini, Juru Bicara Partai Aceh (PA) Pusat, Suadi Sulaiman atau Adi Laweung, membenarkan adanya pergantian pucuk pimpinan di tim pemenangan. Keputusan tersebut diambil dalam rapat PA Pusat di Kantor Lueng Bata Banda Aceh, Senin malam.
"Benar bahwa tim pemenangan H. Muzakir Manaf-T.A. Khalid yang sekarang adalah Abu Razak, sedangkan Darwis Jeunib mendapat tugas khusus dari Mualem untuk fokus di wilayah Batee Iliek," ucap Adi saat dihubungi portalsatu.com, Selasa, 6 September 2016 via seluler.
Adi Laweung juga membantah kabar adanya persoalan internal di partai sehingga berujung pada pergantian pucuk pimpinan tim pemenangan. Ia menegaskan, keputusan tersebut sudah final dan menjadi keputusan partai.
"Ini sudah final, soe peugah na konflik internal lam Partai Aceh, itu kabar bohong. Kalau tak sanggup kalahkan PA jangan bangun isu yang bukan-bukan," ucapnya.
Seperti diketahui, penunjukan Darwis Djeunieb sebagai Ketua Tim Pemenangan Mualem-T.A. Khalid telah dilakukan medio Mei 2016 lalu. Saat itu, Mualem menegaskan mantan Panglima Wilayah Batee Iliek tersebut memegang komando tertinggi dalam tim. Namun dalam perjalanannya, kondisi politik daerah di Bireuen "terganggu" dengan munculnya beberapa publik figur yang ikut mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Sebagai catatan, pilkada Bireuen kali ini diwarnai dengan munculnya Tu Sop dari kalangan santri sebagai calon bupati. Di sisi lain, Ruslan, selaku calon inkumben yang sebelumnya diusung Partai Aceh juga bersikukuh melaju di pilkada Bireuen.
Belum lagi munculnya nama Teungku Batee selaku mantan kombatan GAM yang juga ikut serta meramaikan pesta demokrasi di daerah tersebut, dan Saifan Nur yang diduga memiliki modal besar untuk mengguncang politik di "Kota Juang".
Hal ini pula yang diduga membuat Darwis Djeunieb balik kanan kembali fokus ke wilayahnya. Dia juga diduga sengaja ditugaskan DPA Partai Aceh untuk membantu pemenangan Khalili, sebagai wakil partai di Bireuen. Selain itu, PA Pusat juga mengutus Kautsar, S.Hi. menjadi sekretaris partai di Bireuen.[Sumber: portalsatu.com]
Apakah dengan pergantian ketua tim pemenangan ini, partai lokal terbesar di Aceh tersebut terbelit kisruh internal?
Mengenai hal ini, Juru Bicara Partai Aceh (PA) Pusat, Suadi Sulaiman atau Adi Laweung, membenarkan adanya pergantian pucuk pimpinan di tim pemenangan. Keputusan tersebut diambil dalam rapat PA Pusat di Kantor Lueng Bata Banda Aceh, Senin malam.
"Benar bahwa tim pemenangan H. Muzakir Manaf-T.A. Khalid yang sekarang adalah Abu Razak, sedangkan Darwis Jeunib mendapat tugas khusus dari Mualem untuk fokus di wilayah Batee Iliek," ucap Adi saat dihubungi portalsatu.com, Selasa, 6 September 2016 via seluler.
Adi Laweung juga membantah kabar adanya persoalan internal di partai sehingga berujung pada pergantian pucuk pimpinan tim pemenangan. Ia menegaskan, keputusan tersebut sudah final dan menjadi keputusan partai.
"Ini sudah final, soe peugah na konflik internal lam Partai Aceh, itu kabar bohong. Kalau tak sanggup kalahkan PA jangan bangun isu yang bukan-bukan," ucapnya.
Seperti diketahui, penunjukan Darwis Djeunieb sebagai Ketua Tim Pemenangan Mualem-T.A. Khalid telah dilakukan medio Mei 2016 lalu. Saat itu, Mualem menegaskan mantan Panglima Wilayah Batee Iliek tersebut memegang komando tertinggi dalam tim. Namun dalam perjalanannya, kondisi politik daerah di Bireuen "terganggu" dengan munculnya beberapa publik figur yang ikut mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Sebagai catatan, pilkada Bireuen kali ini diwarnai dengan munculnya Tu Sop dari kalangan santri sebagai calon bupati. Di sisi lain, Ruslan, selaku calon inkumben yang sebelumnya diusung Partai Aceh juga bersikukuh melaju di pilkada Bireuen.
Belum lagi munculnya nama Teungku Batee selaku mantan kombatan GAM yang juga ikut serta meramaikan pesta demokrasi di daerah tersebut, dan Saifan Nur yang diduga memiliki modal besar untuk mengguncang politik di "Kota Juang".
Hal ini pula yang diduga membuat Darwis Djeunieb balik kanan kembali fokus ke wilayahnya. Dia juga diduga sengaja ditugaskan DPA Partai Aceh untuk membantu pemenangan Khalili, sebagai wakil partai di Bireuen. Selain itu, PA Pusat juga mengutus Kautsar, S.Hi. menjadi sekretaris partai di Bireuen.[Sumber: portalsatu.com]
loading...
Post a Comment