AMP - Setelah penandatanganan kesepahaman (MoU) antara GAM dan RI di Helsinki, ibu kota Finlandia, pada 15 Agustus 2005, telah terjadi beberapa peristiwa yang menyebabkan beberapa orang eks kombatan GAM meninggal dunia.
Muzakir Manaf (Mualem) selaku Ketua Umum Komite Peralihan Aceh (KPA), diminta melindungi para ekskombatan GAM dari semua hasutan dan teror yang mencemarkan nama baik mereka. Hal tersebut disampaikan seorang ekskombatan GAM, Thayeb Loh Angen, di Banda Aceh, Rabu (3/2).
Thayeb menilai hal tersebut ironis, dengan beberapa kejadian seperti perampokan, penculikan, termasuk perang bersenjata yang mengatasnamakan ekskombatan. “Sebagai pimpinan tertinggi dari ekskombatan GAM, Mualem memiliki tanggungjawab untuk melindungi anggotanya,” kata Thayeb yang juga penulis novel Teuntra Atom dan Aceh 2025 ini.
“Kami minta, untuk setiap isu yang menyebutkan kata ekskombatan, hendaknya Mualem sebagai pimpinan atau siapapun yang ditunjuk sebagai juru bicara, bersuara dan melindungi anggotanya, baik yang ia kenal langsung atau tidak,” kata Thayeb.
Thayeb mengatakan, selain wakil gubernur yang punya rakyat lima juta orang, Mualem punya anggota setia sejak dulu, yang kini dikenal ekskombatan GAM dan semua yang terlibat dalam GAM.
“Jagalah mereka, walaupun kini ada beberapa orang yang berlainan partai, namun setiap ekskombatan GAM adalah anggota Anda. Mualem, kami butuh Anda. Jangan ada lagi ekskombatan yang meninggal dunia karena senjata, perang kita sudah berakhir,” kata Thayeb.
Thayeb mengatakan, dengan jabatannya sebagai Gubernur Aceh, Mualem memiliki wewenang lebih untuk melindungi para ekskombatan GAM dari semua sabotase yang mencemarkan nama baik. [*]
Muzakir Manaf (Mualem) selaku Ketua Umum Komite Peralihan Aceh (KPA), diminta melindungi para ekskombatan GAM dari semua hasutan dan teror yang mencemarkan nama baik mereka. Hal tersebut disampaikan seorang ekskombatan GAM, Thayeb Loh Angen, di Banda Aceh, Rabu (3/2).
Thayeb menilai hal tersebut ironis, dengan beberapa kejadian seperti perampokan, penculikan, termasuk perang bersenjata yang mengatasnamakan ekskombatan. “Sebagai pimpinan tertinggi dari ekskombatan GAM, Mualem memiliki tanggungjawab untuk melindungi anggotanya,” kata Thayeb yang juga penulis novel Teuntra Atom dan Aceh 2025 ini.
“Kami minta, untuk setiap isu yang menyebutkan kata ekskombatan, hendaknya Mualem sebagai pimpinan atau siapapun yang ditunjuk sebagai juru bicara, bersuara dan melindungi anggotanya, baik yang ia kenal langsung atau tidak,” kata Thayeb.
Thayeb mengatakan, selain wakil gubernur yang punya rakyat lima juta orang, Mualem punya anggota setia sejak dulu, yang kini dikenal ekskombatan GAM dan semua yang terlibat dalam GAM.
“Jagalah mereka, walaupun kini ada beberapa orang yang berlainan partai, namun setiap ekskombatan GAM adalah anggota Anda. Mualem, kami butuh Anda. Jangan ada lagi ekskombatan yang meninggal dunia karena senjata, perang kita sudah berakhir,” kata Thayeb.
Thayeb mengatakan, dengan jabatannya sebagai Gubernur Aceh, Mualem memiliki wewenang lebih untuk melindungi para ekskombatan GAM dari semua sabotase yang mencemarkan nama baik. [*]
Rakyataceh
loading...
Post a Comment