Halloween Costume ideas 2015
loading...

Ada "Koruptor" di Piasan Seni

Banda Aceh - Stan Komunitas Panyoet Aceh sempat menarik perhatian pengunjung Piasan Seni 2015 karena karikatur koruptor yang digambar oleh Cut Putri Aya Sofia. Karikatur tersebut terlihat jelas dari layar televisi LED di depan stan Komunitas Trieng yang berada tepat di samping stan Komunitas Panyoet Aceh.

Karikatur yang dibuat oleh Cut Putri Aya Sofia menggambarkan seorang pejabat bertubuh gemuk memakai jas, namun mukanya seperti tikus.

Kebanyakan pengunjung yang melintasi stan Komunitas Panyoet Aceh terlihat berhenti dan menatap karikatur itu sambil berbincang-bincang dan tertawa. Banyak pengunjung juga tertarik dengan proses pembuatan karikatur yang dipraktekkan langsung oleh anggota komunitas itu.

Di dalam stan berukuran 3x3 meter itu, masih banyak karikatur dan komik yang mereka pajang. Ada yang bergambar karakter anime jepang, binatang, dan juga komik. Komunitas Panyoet Aceh sendiri bergerak di seni gambar.

Selain karikatur dan komik, juga terdapat komik-komik lokal dan nasional di stan Komunitas Panyoet Aceh. Komunitas ini sendiri sudah menerbitkan komik perdananya pada awal tahun 2015, berjudul Koyok.

“Karya komunitas ini yang pertama Koyok, kalau individu udah banyak karya. Alhamdulillah komik Koyok udah pernah dipajang di Jakarta, waktu ada even di sana,” kata Ketua Komunitas Panyoet Aceh, Dovie Sufrizal Sufrin, Selasa (15/9/2015) malam.

Dikatakan Dovie, komunitas ini sudah menyelenggarakan berbagai kegiatan menggambar di Banda Aceh, diantaranya event menggambar di Museum Tsunami dan pameran di Bimbingan Belajar A Plus. Sementara itu, ia juga mengapresiasi kegiatan Piasan Seni. Menurutnya Piasan Seni sangat membantu memperkenalkan suatu komunitas kepada khalayak ramai.

Komunitas Panyoet Aceh terbentuk pada 2011 lalu, berawal pasca lomba di Unsyiah Fair 2011. Peserta yang mengikuti lomba karikatur dan komik pada Unsyiah Fair 2011, awalnya berkumpul hanya untuk berbincang-bincang.

Namun setelah seminggu lebih duduk bersama, diputuskan untuk membuat sebuah komunitas dengan tujuan meningkatkan dan mengembangkan komika di Aceh. Pemilihan nama komunitas pun dirundingkan oleh belasan orang yang berkumpul waktu itu.

“Jadi waktu pembentukan itu kami pakai sistem voting untuk cari nama komunitas. Jadi masing-masing buat nama. Salah satu nama yang muncul ialah Panyoet,” ujar Dovie.

Nama Panyoet terpilih karena makna dari panyoet sendiri dirasa dalam. Meski berbentuk kecil namun bisa menerangi. Komunitas yang banyak diisi oleh mahasiswa ini, mempunyai jadwal rutin seminggu dua kali, yaitu Kamis dan Minggu.

“Kami sekarang belum ada basecamp, tapi biasa duduk di Kuta Alam Kafe," kata Dovie.

Sumber: habadaily.com
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget