AMP - Pilkada memang masih lama tapi sayup-sayup suara para penabuh genderang kompetisi sudah semakin njaring terdengar, peta kekuatan terus berobah, meski bakal Kandidat masih belum mendeklarasikan diri namun para pendukungnya terus melakukan berbagai manuver, mulai dari saling membanggakan jagoannya hingga saling menjatuhkan, aksi buka-bukaanpun tak dapat di hindari.
Namun ada fakta yang dapat kita cermati di sini, hampir semua bakal kandidat berasal dari gerbong yang sama yaitu dari kalangan mantan pejuang GAM, mulai dari Muzakkir Manaf, Irwandi Yusuf, Zakarya Saman bahkan Nama Tarmizi A Karim yang notabenenya dari kalangan birokrat murni ikut diperkuat oleh mantan Pejuang GAM seperti Sofyan Dawood dan Syardani M Syarif
Lebih dari itu ada hal yang menurut saya sangat menarik untuk disimak dalam suksesi ini adalah kengototan kubu Tarmizi A Karim yang dimotori Tgk Jamaica dalam upaya menyerang kubu Irwandi Yusuf, memang hal ini adalah sebuah keniscayaan dalam kontestasi politik tapi disini ada sesuatu yang mungkin memberikan isyarat bahwa persaingan dalam kontestasi kali ini akan berbeda dengan pilkada sebelum-sebelumnya, kali ini akan ada pertunjukan adu kapasitas para mantan juru propaganda GAM yang kemungkinan besar akan lebih soft namun tak kalah hot daripada pertarungan di 2012 antara kubu independen dan Zikir.
Ada tanda tanya yang tersimpan:
1. Kenapa Jamaica begitu getol menyerang Irwandi Yusuf?
2. Apakah karena ingin merebut pengaruh dari golongan konstituen yang sama?
3. Atau apakah Jamaica tidak membuat perhitungan dengan kubu Muzakkir Manaf dan Zakarya Saman?
4. Atau jangan-jangan Jamaica sedang berusaha membangun deal dengan menyerang terlebih dahulu sehingga akhirnya Irwandi bisa diduetkan dengan Tarmizi A Karim?
5. Bahkan siapa tau kalau Jamaica sebetulnya ingin membangun bargaining yang lebih besar agar ia kembali mendapatkan tempat di sisi Irwandi Yusuf?
Apapun itu saya berharap semoga pertarungan kali ini lebih fair dan rakyat jadi semakin cerdas dalam membaca semua data dan fakta yang akan terus terurai dan akhirnja dapat menentukan pilihan secara lebih objektif dan rasional.
Namun ada fakta yang dapat kita cermati di sini, hampir semua bakal kandidat berasal dari gerbong yang sama yaitu dari kalangan mantan pejuang GAM, mulai dari Muzakkir Manaf, Irwandi Yusuf, Zakarya Saman bahkan Nama Tarmizi A Karim yang notabenenya dari kalangan birokrat murni ikut diperkuat oleh mantan Pejuang GAM seperti Sofyan Dawood dan Syardani M Syarif
Lebih dari itu ada hal yang menurut saya sangat menarik untuk disimak dalam suksesi ini adalah kengototan kubu Tarmizi A Karim yang dimotori Tgk Jamaica dalam upaya menyerang kubu Irwandi Yusuf, memang hal ini adalah sebuah keniscayaan dalam kontestasi politik tapi disini ada sesuatu yang mungkin memberikan isyarat bahwa persaingan dalam kontestasi kali ini akan berbeda dengan pilkada sebelum-sebelumnya, kali ini akan ada pertunjukan adu kapasitas para mantan juru propaganda GAM yang kemungkinan besar akan lebih soft namun tak kalah hot daripada pertarungan di 2012 antara kubu independen dan Zikir.
Ada tanda tanya yang tersimpan:
1. Kenapa Jamaica begitu getol menyerang Irwandi Yusuf?
2. Apakah karena ingin merebut pengaruh dari golongan konstituen yang sama?
3. Atau apakah Jamaica tidak membuat perhitungan dengan kubu Muzakkir Manaf dan Zakarya Saman?
4. Atau jangan-jangan Jamaica sedang berusaha membangun deal dengan menyerang terlebih dahulu sehingga akhirnya Irwandi bisa diduetkan dengan Tarmizi A Karim?
5. Bahkan siapa tau kalau Jamaica sebetulnya ingin membangun bargaining yang lebih besar agar ia kembali mendapatkan tempat di sisi Irwandi Yusuf?
Apapun itu saya berharap semoga pertarungan kali ini lebih fair dan rakyat jadi semakin cerdas dalam membaca semua data dan fakta yang akan terus terurai dan akhirnja dapat menentukan pilihan secara lebih objektif dan rasional.
Kutipan: di jejarngan sosial
loading...
Post a Comment