Banda Aceh - Hasil musyawarah dengan wakil Gubernur Aceh yakni Muzakir Manaf dengan perwakilan massa Ahlussunnah Wal Jamaah belum menemui titik temu yang jelas artinya belum ada rekomendasi dan kesepakatan tertulis dari Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengenai tuntutan Ulama Dayah Aceh yang berlangsung pada Kamis, 10/09/2015 tadi.
Menurut Muzakir Manaf dirinya tak bisa menanda tangani tuntutan tersebut karena masih ada Gubernur didalam daerah.
menurut informasi yang diperoleh Gubernur Aceh akan kembali mengulur-ngulur waktunya karena dikabarkan dalam kondisi kurang sehat (sakit).
Namun dijadwalkan akan ada delegasi bersama ormas-ormas Islam pencinta Ahlussunnah Wal Jamaah seperti ; Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Front Pembela Islam (FPI) Aceh Darussalam, Ishafuddin, Rabithah Thaliban Aceh (RTA), dll dalam waktu dekat ini.
adapun isi tuntutan diantaranya :
1. Mendesak pemerintah Aceh untuk menghentikan seluruh aktifitas salafi Wahhabi, Syiah, Komunis, dan aliran-aliran sesat lainnya di seluruh wilayah Aceh.
2. Mendesak pemerintah Aceh agar setiap keramaian dan kegiatan keagamaan wajib mendapat rekomendasi dari Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh (MPUA).
3. Tidak mengangkat kepala SKPA dan Ketua Badan pemerintahan Aceh yang tidak berfaham Aswaja.
4. Mendesak pemerintah pusat untuk mempercepat realisasi turunan butir-butir MOU Helsinsky dan UUPA.
5. Mendesak pemerintah Aceh untuk menjalankan qanun Aceh no.8 tahun 2012 tentang Lembaga Wali Nangroe.
6. Menolak intervensi pemerintah Aceh terhadap MPUA.
7. Pemerintah Aceh Wajib menjalankan setiap fatwa yang dikeluarkan MPUA.
8. Mendesak Pemerintah Aceh untuk menjalankan Qanun Jianayat dan Qanun Acara Jinayat.
9. Segera menggantikan kepengurusan Masjid Raya Baiturahman dan masjid-masjid lain yang tidak sepaham dengan Ahlussunnah Wal Jamaah dan serahkan kepada Ulama Dayah Aceh yang berpaham Ahlussunnah Wal Jamaah.
10. Mencabut izin tempat-tempat pengkaderan Wahabi, Syiah dan bentuk penyimpangan dengan Ahlussunnah Wal Jamaah
11. Apabila tuntutan tidak diindahkan dan tidak dilaksanakan, akan ada gerakan lebih besar lagi.
Kita tunggu janji Gubernur Aceh dalam waktu tempo Seminggu (mulai hari Kamis, 10/09/2015), Apakah mereka akan menyangupi permintaan Ulama? atau Apakah mereka akan kembali berkhianat? kita akan terus mengawal dan memantau perkembangan selanjutnya. III SeuramoeMekkahNews III
Sumber: Seuramoe Mekah
Menurut Muzakir Manaf dirinya tak bisa menanda tangani tuntutan tersebut karena masih ada Gubernur didalam daerah.
menurut informasi yang diperoleh Gubernur Aceh akan kembali mengulur-ngulur waktunya karena dikabarkan dalam kondisi kurang sehat (sakit).
Namun dijadwalkan akan ada delegasi bersama ormas-ormas Islam pencinta Ahlussunnah Wal Jamaah seperti ; Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Front Pembela Islam (FPI) Aceh Darussalam, Ishafuddin, Rabithah Thaliban Aceh (RTA), dll dalam waktu dekat ini.
adapun isi tuntutan diantaranya :
1. Mendesak pemerintah Aceh untuk menghentikan seluruh aktifitas salafi Wahhabi, Syiah, Komunis, dan aliran-aliran sesat lainnya di seluruh wilayah Aceh.
2. Mendesak pemerintah Aceh agar setiap keramaian dan kegiatan keagamaan wajib mendapat rekomendasi dari Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh (MPUA).
3. Tidak mengangkat kepala SKPA dan Ketua Badan pemerintahan Aceh yang tidak berfaham Aswaja.
4. Mendesak pemerintah pusat untuk mempercepat realisasi turunan butir-butir MOU Helsinsky dan UUPA.
5. Mendesak pemerintah Aceh untuk menjalankan qanun Aceh no.8 tahun 2012 tentang Lembaga Wali Nangroe.
6. Menolak intervensi pemerintah Aceh terhadap MPUA.
7. Pemerintah Aceh Wajib menjalankan setiap fatwa yang dikeluarkan MPUA.
8. Mendesak Pemerintah Aceh untuk menjalankan Qanun Jianayat dan Qanun Acara Jinayat.
9. Segera menggantikan kepengurusan Masjid Raya Baiturahman dan masjid-masjid lain yang tidak sepaham dengan Ahlussunnah Wal Jamaah dan serahkan kepada Ulama Dayah Aceh yang berpaham Ahlussunnah Wal Jamaah.
10. Mencabut izin tempat-tempat pengkaderan Wahabi, Syiah dan bentuk penyimpangan dengan Ahlussunnah Wal Jamaah
11. Apabila tuntutan tidak diindahkan dan tidak dilaksanakan, akan ada gerakan lebih besar lagi.
Kita tunggu janji Gubernur Aceh dalam waktu tempo Seminggu (mulai hari Kamis, 10/09/2015), Apakah mereka akan menyangupi permintaan Ulama? atau Apakah mereka akan kembali berkhianat? kita akan terus mengawal dan memantau perkembangan selanjutnya. III SeuramoeMekkahNews III
Sumber: Seuramoe Mekah
loading...
Post a Comment