AMP - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Tingkat Satu (DPD I) Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Aceh Teuku Muhammad Nurlif yang sejak Kamis (04/05/2017) dihubungi media ini melalui telpon dan pesan singkat (SMS), akhirnya menjawab konfirmasi media ini, Sabtu malam (06/05/2017) melalui telpon seluler. Uniknya, konfirmasi sebab 'berbalik arah' karena TM Nurlif juga banyak bertanya pada wartawan media ini, khususnya kapan edisi cetak diterbitkan dan beredar.
Sabtu malam, TM Nurlif mengirim pesan singkat “Ya Juli Saidi. Dua hari kemarin saya sibuk sekali Baru tadi saya baca SMS. Terus mungkin apa ada yang perlu saya jelaskan...Saya tunggu....” ujar TM Nurlif, melalui pesan singkatnya. Kemudian media ini mengirim beberapa pertanyaan melalui SMS dan beberapa menit kemudian ia menghubungi.
Menurut TM Nurlif melalui sambungan telpon, dana yang disebut-sebut bantuan pasangan calon Gubernur Aceh Tarmizi A Karim, dia terima dari Ketua Tim Pemenangan Tarmizi A.Karim-Teuku Maksalmina Ali. Menurutnya, karena tim pemenangan saat titik tidak berjalan dengan baik, maka partai-partai pengusung diharapkan berfungsi. “Itu dana dari tim pemenangan. Pada saat itu tim pemenangan Pak Sofyan Dawood. Ketua Tim Pemenangan Sofyan Dawood bilang sama kita, untuk koordinator keliling harus dikerahkan, karena tim besarnya tidak jalan, akhirnya tim koordinator keliling dan ini diharapkan masing-masing partai berfungsi,” jelas TM Nurlif.
Lanjutnya. “Kalau kita di Golkar, tim koordinator ke daerah-daerah itu namanya ada korda-korda. Nah korda-korda itulah yang kita tugaskan ke daerah-daerah untuk memantau, melihat, memberikan supervisi, mencari data tentang persiapan pemenangan calon yang diusung Partai Golkar untuk Provinsi maupun Kabupaten Kota,” kata TM Nurlif.
Menurut TM Nurlif, kemudian berangkatlah korda-korda ke daerah. Korda-korda itu ke daerah-daerah dalam rangka Pilkada. “Kita siapkan dana untuk mereka. Besar kecilnya tergantung jumlah orang yang berangkat dan jarak tujuannya. Kemudian berapa hari di daerah, “ sebut TM Nurlif.
Selain biaya perjalanan dinas partai, korda-korda yang ditugaskan juga. Makanya, dana bantuan Tarmizi A Karim tersebut yang diterima dari Sofyan Dawood juga diakui TM Nurlif juga diberikan pada calon-calon daerah. “Kemudian yang berikutnya kita juga lihat ada calon-calon yang diusung oleh kita, karena daerah atau calon-calon kita anggap agak lemah dari segi persiapan sarana prasarana, temasuk perjalanan kampanye dan lain-lain, kita ambil sebahagian kita bantu mereka,” ujar TM Nurlif.
Setelah melakukan tugas partai, baru dilakukan evaluasi. “Berikutanya setelah mereka pulang dari daerah-daerah, kita melakukan semacam evaluasi, berdasarkan data-data yang ada. Data pemilih, kemudian dari hasil survey, kemudian kemungkinan-kemungkinan peluang untuk bisa menang apa yang bisa kita lakukan kita evaluasi,” katanya.
Saat menjelang Pilkada, dana itu kembali digunakan kata TM Nurlif. “Setelah evaluasi, kemudian pada saat menjelang Pilkada, khusunya pada saat kampanye-kampanye, korda-korda ini atau anggota DPD I ini berangkat lagi ke daerah-daerah,” sebut TM Nurlif. Kata TM Nurlif, berbagai penggunaan dana itu, dipertanggungjawabkan pada tim pemenangan yaitu Sofyan Dawood. “Kemudian kita mempertanggungjawabkan pada Pak Sofwan Dawood,”.
TM Nurlif juga membenarkan jumlah uang Rp 500 juta seperti yang diberitakan. “Betul, betul ngak salah,” ujar TM Nurlif. Lanjutnya, uang tersebut diambil oleh orang kepercayaannya. “Ada orang saya yang ngambil, udah itu ngak pentinglah. Yang penting lima ratus ada,” ujarnya lagi. Sementara saat diminta tanggapannya tentang beberapa mantan Pengurus DPD I Partai Golkar yang diberhentikan dan akan menempuh jalur hukum ke mahkamah partai, TM Nurlif tidak menjawab. “Kita lagi makan malam ini, nanti setelah makan malam kita bicarakan lagi,” kata TM Nurlif melalui telpon yang mengaku sedang di Aceh Tamiang, Sabtu malam. Mau tahu wawancara lengkapnya? Baca Tabloid MODUS ACEH, Edisi 4, beredar mulai Senin, 8 Mei 2017. [Modusaceh.co]
Sabtu malam, TM Nurlif mengirim pesan singkat “Ya Juli Saidi. Dua hari kemarin saya sibuk sekali Baru tadi saya baca SMS. Terus mungkin apa ada yang perlu saya jelaskan...Saya tunggu....” ujar TM Nurlif, melalui pesan singkatnya. Kemudian media ini mengirim beberapa pertanyaan melalui SMS dan beberapa menit kemudian ia menghubungi.
Menurut TM Nurlif melalui sambungan telpon, dana yang disebut-sebut bantuan pasangan calon Gubernur Aceh Tarmizi A Karim, dia terima dari Ketua Tim Pemenangan Tarmizi A.Karim-Teuku Maksalmina Ali. Menurutnya, karena tim pemenangan saat titik tidak berjalan dengan baik, maka partai-partai pengusung diharapkan berfungsi. “Itu dana dari tim pemenangan. Pada saat itu tim pemenangan Pak Sofyan Dawood. Ketua Tim Pemenangan Sofyan Dawood bilang sama kita, untuk koordinator keliling harus dikerahkan, karena tim besarnya tidak jalan, akhirnya tim koordinator keliling dan ini diharapkan masing-masing partai berfungsi,” jelas TM Nurlif.
Lanjutnya. “Kalau kita di Golkar, tim koordinator ke daerah-daerah itu namanya ada korda-korda. Nah korda-korda itulah yang kita tugaskan ke daerah-daerah untuk memantau, melihat, memberikan supervisi, mencari data tentang persiapan pemenangan calon yang diusung Partai Golkar untuk Provinsi maupun Kabupaten Kota,” kata TM Nurlif.
Menurut TM Nurlif, kemudian berangkatlah korda-korda ke daerah. Korda-korda itu ke daerah-daerah dalam rangka Pilkada. “Kita siapkan dana untuk mereka. Besar kecilnya tergantung jumlah orang yang berangkat dan jarak tujuannya. Kemudian berapa hari di daerah, “ sebut TM Nurlif.
Selain biaya perjalanan dinas partai, korda-korda yang ditugaskan juga. Makanya, dana bantuan Tarmizi A Karim tersebut yang diterima dari Sofyan Dawood juga diakui TM Nurlif juga diberikan pada calon-calon daerah. “Kemudian yang berikutnya kita juga lihat ada calon-calon yang diusung oleh kita, karena daerah atau calon-calon kita anggap agak lemah dari segi persiapan sarana prasarana, temasuk perjalanan kampanye dan lain-lain, kita ambil sebahagian kita bantu mereka,” ujar TM Nurlif.
Setelah melakukan tugas partai, baru dilakukan evaluasi. “Berikutanya setelah mereka pulang dari daerah-daerah, kita melakukan semacam evaluasi, berdasarkan data-data yang ada. Data pemilih, kemudian dari hasil survey, kemudian kemungkinan-kemungkinan peluang untuk bisa menang apa yang bisa kita lakukan kita evaluasi,” katanya.
Saat menjelang Pilkada, dana itu kembali digunakan kata TM Nurlif. “Setelah evaluasi, kemudian pada saat menjelang Pilkada, khusunya pada saat kampanye-kampanye, korda-korda ini atau anggota DPD I ini berangkat lagi ke daerah-daerah,” sebut TM Nurlif. Kata TM Nurlif, berbagai penggunaan dana itu, dipertanggungjawabkan pada tim pemenangan yaitu Sofyan Dawood. “Kemudian kita mempertanggungjawabkan pada Pak Sofwan Dawood,”.
TM Nurlif juga membenarkan jumlah uang Rp 500 juta seperti yang diberitakan. “Betul, betul ngak salah,” ujar TM Nurlif. Lanjutnya, uang tersebut diambil oleh orang kepercayaannya. “Ada orang saya yang ngambil, udah itu ngak pentinglah. Yang penting lima ratus ada,” ujarnya lagi. Sementara saat diminta tanggapannya tentang beberapa mantan Pengurus DPD I Partai Golkar yang diberhentikan dan akan menempuh jalur hukum ke mahkamah partai, TM Nurlif tidak menjawab. “Kita lagi makan malam ini, nanti setelah makan malam kita bicarakan lagi,” kata TM Nurlif melalui telpon yang mengaku sedang di Aceh Tamiang, Sabtu malam. Mau tahu wawancara lengkapnya? Baca Tabloid MODUS ACEH, Edisi 4, beredar mulai Senin, 8 Mei 2017. [Modusaceh.co]
loading...
Post a Comment