Kerkhof atau pekuburan Belanda di Aceh. |
AMP - Pekuburan serdadu Belanda atau dikenal dengan "Kerkhof" di Kota Banda
Aceh akan didaftarkan ke UNESCO, lembaga kebudayaan PBB, sebagai warisan
dunia.
"Kami akan mendaftarkan Kerkhof ini ke UNESCO untuk ditetapkan sebagai warisan dunia," kata Kolonel CJ Kool, mantan Atase Militer Belanda untuk Indonesia di Banda Aceh, Rabu (25/11).
Pernyataan tersebut dikemukakan Kolonel CJ Kool dalam pertemuannya dengan Wakil Wali Kota Banda aceh H Zainal Arifin. Pertemuan berlangsung di ruang kerja Wakil Wali Kota Banda Aceh tersebut membahas pemeliharaan dan perawatan Kerkhof yang berada di pusat Kota Banda Aceh.
Di Kerkhof yang berlokasi di belakang Museum Tsunami tersebut, dimakamkan ribuan marsose atau serdadu Belanda yang terlibat berperang dengan masyarakat Aceh.
Menurut Kolonel CJ Kool yang pernah terlibat dalam rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami, mendaftarkan Kerkhof sebagai warisan dunia dianggap penting karena tempat itu merupakan bukti sejarah hubungan Aceh dan Belanda. "Ini penting sebagai bukti sejarah Aceh dan Belanda. Karena itu kami akan mendaftarkan kerkhof ke UNESCO sebagai warisan dunia," kata Kolonel CJ Kool.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banda Aceh H Zainal Arifin mengatakan, pihaknya selama ini telah melaksanakan tugasnya dengan baik dalam merawat kuburan peninggalan Belanda tersebut.
"Perawatan rutin dilakukan, termasuk penghijauan kawasan. Sebab, pada dasarnya di perkuburkan tersebut dulunya memang dipenuhi pohon-pohon yang rindang," ungkap H Zainal Arifin.(ROL)
"Kami akan mendaftarkan Kerkhof ini ke UNESCO untuk ditetapkan sebagai warisan dunia," kata Kolonel CJ Kool, mantan Atase Militer Belanda untuk Indonesia di Banda Aceh, Rabu (25/11).
Pernyataan tersebut dikemukakan Kolonel CJ Kool dalam pertemuannya dengan Wakil Wali Kota Banda aceh H Zainal Arifin. Pertemuan berlangsung di ruang kerja Wakil Wali Kota Banda Aceh tersebut membahas pemeliharaan dan perawatan Kerkhof yang berada di pusat Kota Banda Aceh.
Di Kerkhof yang berlokasi di belakang Museum Tsunami tersebut, dimakamkan ribuan marsose atau serdadu Belanda yang terlibat berperang dengan masyarakat Aceh.
Menurut Kolonel CJ Kool yang pernah terlibat dalam rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami, mendaftarkan Kerkhof sebagai warisan dunia dianggap penting karena tempat itu merupakan bukti sejarah hubungan Aceh dan Belanda. "Ini penting sebagai bukti sejarah Aceh dan Belanda. Karena itu kami akan mendaftarkan kerkhof ke UNESCO sebagai warisan dunia," kata Kolonel CJ Kool.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banda Aceh H Zainal Arifin mengatakan, pihaknya selama ini telah melaksanakan tugasnya dengan baik dalam merawat kuburan peninggalan Belanda tersebut.
"Perawatan rutin dilakukan, termasuk penghijauan kawasan. Sebab, pada dasarnya di perkuburkan tersebut dulunya memang dipenuhi pohon-pohon yang rindang," ungkap H Zainal Arifin.(ROL)
loading...
Post a Comment