AMP - Tak sampai 24 jam setelah kejadian, aksi perampokan di depan kantor
distributor Pinto Aceh, Desa Cot Masjid, Kecamatan Lueng Bata, Banda
Aceh berhasil diringkus, Senin (16/11), sekitar pukul 17.00 WIB.Komplotan
spesialis pencuri uang nasabah bank ini sebanyak empat orang, dan
berhasil baru satu orang berhasil diringkus, yakni Ahmad Husni (24). Dia
tinggal di Desa Kuta Raya, Kecamatan Kay Agung, Kabupaten Ogan
Komerling Ilir, Palembang, Sumatera Selatan.
Sedangkan tiga tersangka lainnya masing-masing Tongih (25), Samsul (27), dan Kamale (28), semua warga Sumatera Selatan, berhasil meloloskan diri. Saat ini ketiga tersangka ini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polresta Banda Aceh.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Zulkifli menjelaskan, ini merupakan kelompok spesialis pencurian nasabah bank. Mereka saat beraksi membuntuti korban sejak dalam bank.
Modusnya, dua orang menunggu dan memantau nasabah mana menarik uang dalam jumlah banyak. Kemudian, si pemantau dalam bank langsung mengontak rekannya di luar, buat membuntuti dan merampok saat korban lengah.
"Saat lengah, korban turun dari mobil setelah dibuntuti, saat itulah komplotan ini beraksi dan merampok korban," kata Zulkifli di Mapolresta Banda Aceh, Selasa (17/11).Akibatnya, korban bernama Rahmat Kurniadi Ismail (36) merugi Rp 200 juta. Uang itu baru saja diambil dari salah satu bank di Banda Aceh.
Saat dirampok, korban bahkan sempat mengejar pelaku. Namun pelaku terlalu cepat kabur menggunakan sepeda motor. Korban lantas melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian.
Tak butuh waktu 24 jam, pihak kepolisian kemudian langsung bisa meringkus satu orang pelaku. Saat itu, korban melihat ada seorang laki-laki berjalan kaki membawa tas mirip miliknya.
Saat itulah, korban bersama personel kepolisian langsung membekuk pria bertato di paha kiri kanannya. Ternyata dugaannya tepat. Yang ditangkap itu adalah salah seorang pelaku perampokan. Uang dalam tas itu baru saja diambil oleh korban.
"Oleh karena itu saya mengimbau kepada masyarakat, bila mau mengambil uang dalam jumlah banyak, agar bisa meminta bantu pengamanan dari polisi. Termasuk jangan terlalu lama memegang uang, lebih baik segera pergunakan," ucap Zulkifli.[merdeka.com]
Sedangkan tiga tersangka lainnya masing-masing Tongih (25), Samsul (27), dan Kamale (28), semua warga Sumatera Selatan, berhasil meloloskan diri. Saat ini ketiga tersangka ini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polresta Banda Aceh.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Zulkifli menjelaskan, ini merupakan kelompok spesialis pencurian nasabah bank. Mereka saat beraksi membuntuti korban sejak dalam bank.
Modusnya, dua orang menunggu dan memantau nasabah mana menarik uang dalam jumlah banyak. Kemudian, si pemantau dalam bank langsung mengontak rekannya di luar, buat membuntuti dan merampok saat korban lengah.
"Saat lengah, korban turun dari mobil setelah dibuntuti, saat itulah komplotan ini beraksi dan merampok korban," kata Zulkifli di Mapolresta Banda Aceh, Selasa (17/11).Akibatnya, korban bernama Rahmat Kurniadi Ismail (36) merugi Rp 200 juta. Uang itu baru saja diambil dari salah satu bank di Banda Aceh.
Saat dirampok, korban bahkan sempat mengejar pelaku. Namun pelaku terlalu cepat kabur menggunakan sepeda motor. Korban lantas melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian.
Tak butuh waktu 24 jam, pihak kepolisian kemudian langsung bisa meringkus satu orang pelaku. Saat itu, korban melihat ada seorang laki-laki berjalan kaki membawa tas mirip miliknya.
Saat itulah, korban bersama personel kepolisian langsung membekuk pria bertato di paha kiri kanannya. Ternyata dugaannya tepat. Yang ditangkap itu adalah salah seorang pelaku perampokan. Uang dalam tas itu baru saja diambil oleh korban.
"Oleh karena itu saya mengimbau kepada masyarakat, bila mau mengambil uang dalam jumlah banyak, agar bisa meminta bantu pengamanan dari polisi. Termasuk jangan terlalu lama memegang uang, lebih baik segera pergunakan," ucap Zulkifli.[merdeka.com]
loading...
Post a Comment