Saat menjadi narasumber di acara diskusi publik “Polemik Bendera dan Urgensi Kesejahteraan” yang digagas IDeAS di 3in1 café, Sabtu (28/11/2015), Polem Muda menegaskan kesejahteraan masyarakat Aceh lebih penting daripada persoalan bendera.
“Kami tidak menerima bendera, 2.070 anggota Forkab di seluruh Aceh menolak bendera dan lambang Aceh sebelum keadilan ditegakkan,” tegas Polem Muda Ahmad Yani, putra Aceh Barat Daya ini.
Menurutnya anggota Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) menuntut keadilan yang pernah di janjikan.
“Kami juga mantan GAM, kami berjuang di hutan menuntut keadilan kepada Pemerintah Indonesia, tapi sekarang sangat disayangkan keadilan lebih parah yang kita anggap dulu Indonesia tidak adil,” katanya.
Dihadapan ratusan mahasiswa, LSM, wartawan dan masyarakat yang sedang menikmati kopi di 3in1, Polem mengatakan ada yang mengambil keuntungan di atas perjuangan. “Banyak yang terimbas konflik menjadi pengemis di Aceh, inilah yang tidak adil,” ungkapnya.
Forkab tidak pernah tampil, sejak berdiri tahun 2006, sepuluh tahun sudah kami diam bukan berarti kami kalah. “Tapi perdamaian untuk segelintir orang bukan untuk orang banyak,” ujarnya.
“Kami tetap menolak bendera sebelum ada keadilan di aceh, kami Forkab dengan kekuatan 2070 orang tetap menolak, jangan timbul konflik sesama orang Aceh, damai Aceh bukan karena KPA atau Partai Aceh tapi usaha seluruh rakyat Aceh,” demikian Polem Muda Ahmad Yani.
loading...
Post a Comment