Aceh Timur - Baku tembak antara kepolisian dan kelompok bersenjata kembali pecah di Aceh Timur.
Rentetan letusan senjata api memecah keheningan Desa Tualang Geudong Kecamatan Pante Bidari Aceh Timur, Rabu siang, 18 November 2015.
Belum diketahui persis siapa yang menjadi lawan dari kepolisian. Namun diduga kuat letusan senjata itu terjadi antara petugas gabungan dengan kelompok Din Minimi.
"Ada ratusan personel Polri yang melintas di desa saya dengan menggunakan Panser menuju Desa Tualang Gedong, Pante Bidari. Tak lama melintas saya dan masyarakat lainnya mendengar suara letusan yang diduga kuat bahwa suara senjata," ujar salah seorang warga.
Hingga hari ini, Kamis, 19 November 2015, pasca baku tembak tersebut sejumlah warga masih memilih berdiam diri di rumah. Suasana mencekam masih menelusup di Desa Tualang Geudong.
Aisyah (40), warga Tualang Geudong mengaku memilih untuk berdiam dulu di rumah karena masih trauma dengan suara tembakan. Sejumlah warga lainnya, kata Aisyah, juga takut untuk keluar rumah.
"Untuk saat ini kami lebih memilih berdiam di rumah saja. Setelah situasi mereda, maka kami dan warga lainnya akan beraktivitas seperti biasa," ujar Aisyah.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat terkait insiden baku tembak tersebut. [VIVA]
Rentetan letusan senjata api memecah keheningan Desa Tualang Geudong Kecamatan Pante Bidari Aceh Timur, Rabu siang, 18 November 2015.
Belum diketahui persis siapa yang menjadi lawan dari kepolisian. Namun diduga kuat letusan senjata itu terjadi antara petugas gabungan dengan kelompok Din Minimi.
"Ada ratusan personel Polri yang melintas di desa saya dengan menggunakan Panser menuju Desa Tualang Gedong, Pante Bidari. Tak lama melintas saya dan masyarakat lainnya mendengar suara letusan yang diduga kuat bahwa suara senjata," ujar salah seorang warga.
Hingga hari ini, Kamis, 19 November 2015, pasca baku tembak tersebut sejumlah warga masih memilih berdiam diri di rumah. Suasana mencekam masih menelusup di Desa Tualang Geudong.
Aisyah (40), warga Tualang Geudong mengaku memilih untuk berdiam dulu di rumah karena masih trauma dengan suara tembakan. Sejumlah warga lainnya, kata Aisyah, juga takut untuk keluar rumah.
"Untuk saat ini kami lebih memilih berdiam di rumah saja. Setelah situasi mereda, maka kami dan warga lainnya akan beraktivitas seperti biasa," ujar Aisyah.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat terkait insiden baku tembak tersebut. [VIVA]
loading...
Post a Comment