Hari ini 26-11-2015 Team
Beranda Aceh menerima sbuah email dari orang yang tak asing lagi bagi
kami, yai itu Ayah Meurante. Dalam emailnya Ayah menyatakan bahwa dia
bertanggung jawab atas tulisan yang di kirim tgl Senin tgl 23-11-2015
kepada redaksi Beranda Aceh. Ayah mengaku berita itu dia dapatkan dari
orang Ayah Merante yang ada di Aceh, yang jelas bukan eks Libiya yg
hadir ketempat itu yang memberi tahu saya, kata Ayah Meurante dalam
emailnya.
AMP - Saya pribadi berpendapat, bahwa saya haruslah mendedahkan berita itu
untuk pengetahuan rakyat Aceh, dan saya tau, kalau saya kirimpun ke
media lain selain Beranda Aceh, takkan ada yang nak (mau) memuat berita
tersebut.
Berita itu ternyata mendapat sambutan banyak dan bermacam reaksi saya
tengok di media sosial dan haba dari rakan rakan di gampong (kabar dari
teman teman di kampung). Biarlah orang berpendapat apa saja terhadap
tulisan saya itu.
untuk lebih terang biarlah saya jelaskan lagi apa yang saya tulis
tentang haba Abu Doto soal uang Milyaran rupiah itu. Dalam rapat itu Abu
Doto tak cakap Gubernur yang alokasikan dana, tapi Abu Doto berkata
"saya", entah apa pulak maksud Abu Doto dengan kata kata "saya" itu,
apakah itu pribadi atau "saya" Gubernur Aceh.
Tentang nama nama yag tersebut seperti Khausar dan yang lain lain, Abu Doto
cakap "Oknum PA", jadi sayepun kompermasi balik dengan orang saya di
Aceh, siapa pulak itu orang yang pernah terlibat dalam penerimaan duit
itu, dan diapun kata kepada saya, bahwa nama nama itulah yang terlibat
dalam dana tersebut.
Sebab itulah Abu Doto cakap, takkan pernah lagi mengalokasikan dana
kepada KPA. saya bisa fahamlah kekecewaan Abu Doto atas kejadian ini,
sepatutnyalah yang menerima adalah anggota TNA.
Kalau boleh saya kasih usulan, eks tripoli jangan hanya memintak
pertanggung jawaban di hadapan Abu Doto saja dalam hal ini, mereka itu
haruslah lebih berani untuk menemui Mentroe dan termasuk ketua KPA/PA
dalam hal tersebut, tak eloklah kita dipandang rakyat Aceh berbuat
sedemikian rupa, dimana rakyat Aceh sedang putoh urat pruet, ada orang
yang bersenang senang dengan uang yg sepatutnya dinikmati oleh rakyat.
Tentang keberdaaan Mualim, sebetulnya sudah lama pulak dia itu harus
bertanggung terhadap kinerjanya selama ini, saya juga heran sangat,
kenapalah dia tak nak melepaskan salah satu jabatannya kepada orang
lain, terkesan dia itu sangatlah otoriter dan tak menghargai orang
lain.
Selama ini setau saya, hanya eks TNA yang dekat sama belio saja yang
dapat layanan istimewa, sedangkan banyak eks TNA lain yg seharusnya
mendapat layanan yang sama juga.
Saya harap tulisan saya itu boleh menjadi cermin untuk semua, kalau ada
yang merasa tak senang pulak itu urusan kalianlah, saya hanya ingin
membuka minda rakyat, bahwa selama ini bukanlah Aceh tak boleh kita
bangun, tapi kita terlalu sebok dengan urusan KPA/PA dan pecundang yang
seolah olah berjuang untuk rakyat Aceh.
Wassalam lon tuan Ayah Meurante.
BERANDAACEH
loading...
Post a Comment