AMP - Pemerintah dan elit politik di Aceh diminta jangan terlalu sibuk mengurus soal bendera dan lambang daerah. Pasalnya rakyat Aceh saat ini lebih membutuhkan kesejahteraan, ketimbang selembar bendera.
“Harusnya Pemerintah Aceh dan elit politik itu memikir nasib masyarakat Aceh dulu yang saat ini sangat mengharapkan kesejahteraan, jangan hanya sibuk dengan bendera,” kata Ketua Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh, Polem Muda Ahmad Yani kepada Okezone, Senin (23/11/2015).
Elit politik diminta jangan sibuk memikirkan kehendak sekelompok orang yang hanya mengidamkan bendera dan lambang saja, kemudian melupakan kebutuhan dasar rakyat yaitu kesejahteraan.
Menurutnya damai Aceh seharusnya dijadikan kesempatan oleh Pemerintah Aceh yang kini diisi mantan-mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana dicita-citakan dulu dalam perjuangan.
Apalagi Aceh sekarang memiliki anggaran besar untuk pembangunan. “Masak sekarang Aceh sudah damai tapi rakyat Aceh masih lapar, sedangkan uangnya melimpah ruah di sini,” sebut Polem.
Dia khawatir jika pemerintah hanya sibuk mengurus hal-hal simbolis, sementara kesejahteraan rakyat terabaikan maka akan muncul kelompok-kelompok baru seperti Din Minimi cs untuk menuntut kesejahteraan.
“Jadi kita berharap pemerintah jangan piker simbol-simbol dululah, kalau rakyat sudah sejahtera sudah makmus semuanya bisa tercapai,” pungkasnya.[OKZ]
“Harusnya Pemerintah Aceh dan elit politik itu memikir nasib masyarakat Aceh dulu yang saat ini sangat mengharapkan kesejahteraan, jangan hanya sibuk dengan bendera,” kata Ketua Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh, Polem Muda Ahmad Yani kepada Okezone, Senin (23/11/2015).
Elit politik diminta jangan sibuk memikirkan kehendak sekelompok orang yang hanya mengidamkan bendera dan lambang saja, kemudian melupakan kebutuhan dasar rakyat yaitu kesejahteraan.
Menurutnya damai Aceh seharusnya dijadikan kesempatan oleh Pemerintah Aceh yang kini diisi mantan-mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana dicita-citakan dulu dalam perjuangan.
Apalagi Aceh sekarang memiliki anggaran besar untuk pembangunan. “Masak sekarang Aceh sudah damai tapi rakyat Aceh masih lapar, sedangkan uangnya melimpah ruah di sini,” sebut Polem.
Dia khawatir jika pemerintah hanya sibuk mengurus hal-hal simbolis, sementara kesejahteraan rakyat terabaikan maka akan muncul kelompok-kelompok baru seperti Din Minimi cs untuk menuntut kesejahteraan.
“Jadi kita berharap pemerintah jangan piker simbol-simbol dululah, kalau rakyat sudah sejahtera sudah makmus semuanya bisa tercapai,” pungkasnya.[OKZ]
loading...
Post a Comment