AMP - Ketua Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh, Polem Muda Ahmad Yani, menegaskan, masyarakat Aceh tidak butuh bendera, lambang,dan wali nanggroe.
"Yang dibutuhkan (masyarakat) adalah kesejahteraan, baik itu di bidang ekonomi maupun di bidang lainnya," kata Polem Muda Ahmad Yani kepada Serambinews.com, Rabu (18/11/2015).
Dikatakan, sudah hampir tiga tahun pemerintahan ZIKIR pemimpin Aceh, namun belum semua masyarakat Aceh merasakan kesejahteraan yang sebenarnya.
"Elite politik yang ada di Aceh terlalu sibuk dengan lambang, wali nanggroe dan Bendera Aceh, tanpa memikirkan kesejahteraan masyarakat Aceh," pungkasnya.
Ketua Forkab Aceh ini melanjutkan, sudah cukup satu Din Minimi yang ada di Aceh. Jangan sampai lahir lagi Din Minimi lainnya karena rakyat Aceh sudah sangat lelah dengan konflik yang pernah terjadi dulu.
"Mari kesampingkan dulu semua kepentingan kelompok. Utamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Aceh, dan biarkanlah masyarakat Aceh menikmati perdamaian dengan seutuhnya," demikian Polem Muda Ahmad Yani.[acehtribunnews.com]
"Yang dibutuhkan (masyarakat) adalah kesejahteraan, baik itu di bidang ekonomi maupun di bidang lainnya," kata Polem Muda Ahmad Yani kepada Serambinews.com, Rabu (18/11/2015).
Dikatakan, sudah hampir tiga tahun pemerintahan ZIKIR pemimpin Aceh, namun belum semua masyarakat Aceh merasakan kesejahteraan yang sebenarnya.
"Elite politik yang ada di Aceh terlalu sibuk dengan lambang, wali nanggroe dan Bendera Aceh, tanpa memikirkan kesejahteraan masyarakat Aceh," pungkasnya.
Ketua Forkab Aceh ini melanjutkan, sudah cukup satu Din Minimi yang ada di Aceh. Jangan sampai lahir lagi Din Minimi lainnya karena rakyat Aceh sudah sangat lelah dengan konflik yang pernah terjadi dulu.
"Mari kesampingkan dulu semua kepentingan kelompok. Utamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Aceh, dan biarkanlah masyarakat Aceh menikmati perdamaian dengan seutuhnya," demikian Polem Muda Ahmad Yani.[acehtribunnews.com]
loading...
Post a Comment