Bireuen- Menteri Luar Negeri PEMA Universitas Almuslim, Amarullah, mempertanyakan atas dasar apa Pemerintah Aceh membuat konferensi memperingati MOU Helsinki pada tanggal 15 November padahal jelas hari perdamaian itu pada tanggal 15 Agustus, yang merupakan hari bersejarah bagi Bangsa Aceh.
Pemerintah Aceh jangan menyesatkan sejarah/pelintir sejarah,ini membuat bingung masyarakat kedepan “Kami menyesalkan pemerintah aceh yang sudah salah momentum untuk mengundang para tokoh perdamaian MoU Helsinki baik dari Pemerintah RI maupun Internasional” ujar Amar. Amar juga menyesalkan masih banyak butiran-butiran MoU yang belum direalisasikan,
Padahal jelas bahwa perjanjian ini di buat antara Pemerintah RI dengan GAM dan disaksikan oleh dunia Internasional. Kegagalan Pemerintah RI dan Pemerintah Aceh dalam menjaga perdamaian jelas terlihat atas munculnya kelompok-kelompok bersenjata di Aceh.
Selanjutnya, lanjut Amar, Pasca perdamaian, Pemerintah juga belum bisa mensejahterakan Rakyat Aceh, terlihat masih banyaknya angka kemiskinan di Aceh. “Dunia luar jangan melihat realisasi MoU Helsinki hanya di permukaan saja, tapi realitanya adalah seperti fenomena gunung es, hanya beberapa saja permasalahan yang nampak di permukaan” tambah Amar.[RED]
loading...
Post a Comment