Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sedang mengautopsi bangkai gajah yang tewas di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Aceh, Kamis (12/11/2015) |
AMP - Pemerintah Aceh Timur membangun Conservation Respons Unit (CRU) di Desa Buleun, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.
Konservasi ini bertujuan untuk mengatasi serangan gajah liar ke kawasan permukiman dan perkebunan warga.
Di lokasi itu akan ditempatkan empat gajah jinak untuk menghalau gajah liar yang masuk ke permukiman ke kawasan hutan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, BKSDA Aceh Dedi Irfansyah kepada Kompas.com, Jumat (13/11/2015) menyebutkan, lahan seluas dua hektare untuk CRU telah disiapkan. Diperkirakan pembangunan CRU itu akan rampung awal tahun depan.
“Nanti akan ada gajah jinak dari BKSDA Aceh yang ditempatkan di kawasan itu. Begitu ada gangguan gajah liar, maka gajah jinak ini akan kita bawa untuk mengusir teman-temannya ke kawasan hutan lagi,” ujar Dedi.
Sebelumnya, di kawasan Aceh Utara juga telah dibangun CRU di Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara. Sehingga, gangguan gajah liar di Aceh Utara bisa diatasi.
“Kita harap setelah CRU difungsikan, maka bisa mengatasi gangguan gajah liar yang merusak kebun warga dan rumah warga di kawasan pedalaman Aceh Timur,” ungkap Dedi.
Sebelumnya diberitakan, seekor gajah betina tewas di Seumanah Jaya, Aceh Timur. Sepanjang 15 tahun terakhir, konflik gajah dan manusia di kawasan itu belum teratasi dengan baik.
Ratusan hektare lahan sawit dan karet serta puluhan gubuk juga dirusak gajah. [kompas]
Konservasi ini bertujuan untuk mengatasi serangan gajah liar ke kawasan permukiman dan perkebunan warga.
Di lokasi itu akan ditempatkan empat gajah jinak untuk menghalau gajah liar yang masuk ke permukiman ke kawasan hutan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, BKSDA Aceh Dedi Irfansyah kepada Kompas.com, Jumat (13/11/2015) menyebutkan, lahan seluas dua hektare untuk CRU telah disiapkan. Diperkirakan pembangunan CRU itu akan rampung awal tahun depan.
“Nanti akan ada gajah jinak dari BKSDA Aceh yang ditempatkan di kawasan itu. Begitu ada gangguan gajah liar, maka gajah jinak ini akan kita bawa untuk mengusir teman-temannya ke kawasan hutan lagi,” ujar Dedi.
Sebelumnya, di kawasan Aceh Utara juga telah dibangun CRU di Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara. Sehingga, gangguan gajah liar di Aceh Utara bisa diatasi.
“Kita harap setelah CRU difungsikan, maka bisa mengatasi gangguan gajah liar yang merusak kebun warga dan rumah warga di kawasan pedalaman Aceh Timur,” ungkap Dedi.
Sebelumnya diberitakan, seekor gajah betina tewas di Seumanah Jaya, Aceh Timur. Sepanjang 15 tahun terakhir, konflik gajah dan manusia di kawasan itu belum teratasi dengan baik.
Ratusan hektare lahan sawit dan karet serta puluhan gubuk juga dirusak gajah. [kompas]
loading...
Post a Comment