Halloween Costume ideas 2015
loading...

Din Minimi Hadir di Peringatan Damai Aceh? Gubernur: Mereka Urusan Polisi

AMP - Nurdin bin Ismail atau dikenal Din Minimi mengaku ingin menghadiri peringatan damai yang bakal dilangsungkan di Banda Aceh, Minggu, 15 November 2015 mendatang. Orang yang paling diburu oleh Polda Aceh ini menyampaikan keinginannya kepada wartawan portalsatu.com melalui sambungan telepon, Jumat, 13 November 2015.

"Rencana lon, tanggal 15 nyoe jak u Banda Aceh neuk merumpok soe yang jeut enteuk ideh (Rencana saya, tanggal 15 ini bakal datang ke Banda Aceh untuk menjumpai siapa saja yang bisa ditemui di sana)," ujarnya.

Namun Din Minimi merahasiakan orang yang hendak ditemui di peringatan damai tersebut. Menurutnya hal itu bersifat rahasia dan tidak bisa diumbar ke publik.

"Ta kalon mantong entuek menyoe trok. Nyan rahasia tentra kamoe, yang jelas ta mita cara keu yang lebeh got u keu (kita lihat saja nanti kalau bisa ke Banda Aceh. Itu masih rahasia tentara kami, yang jelas kita upayakan cara yang lebih baik di masa mendatang)," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Din Minimi siap turun gunung jika dijemput para ulama Aceh. Dia juga menyambut baik kedatangan perwakilan ulama Aceh, Abon Thaleb untuk bertemu kelompoknya, beberapa waktu lalu.

“Kita saat ini sedang membuka dialog dengan ulama, mudah-mudahan dengan dialog ini para ulama bisa menyampaikan kepada Pemerintah Aceh agar apa yang kami tuntut tercapai dengan baik," katanya.

Dalam pertemuan dengan Abon Thaleb, kata Din Minimi, pihaknya berharap agar segala tuntutannya selama ini bisa disampaikan dan dilaksanakan Pemerintah Aceh sesuai amanah MoU Helsinki.

"Kamoe berharap pertemuan ngon ulama beujroh dan beu geu peusampoe niet kamoe yang got kepada Pemerintah Aceh sesuai ngon janji MoU (kami berharap pertemuan dengan ulama tersebut bisa memberikan hal yang baik, bisa menyampaikan niat kami yang baik kepada Pemerintah Aceh sesuai dengan janji MoU)," kata Din Minimi.

Hal senada disampaikan oleh salah satu ulama Aceh, Teungku T. Abdul Muthalib kerap disapa Abon Thalib, yang mengaku telah menemui komplotan Nurdin Bin Ismail atau dikenal Din Minimi di salah satu tempat di Aceh.

"Ka leuh lon meurumpok deungon aneuk meutuah nyan, Din Minimi ngon rakan-rakan jih. Alhamdulillah jih terimong lon deungon sangat get (sudah saya jumpai Din Minimi dan rekan-rekannya. Alhamdulillah dia menerima saya dengan baik)," ujar Abon Thalib melalui sambungan telepon, Kamis, 12 November 2015.

Dia mengatakan pertemuan tersebut dilakukannya sebagai salah satu ulama Aceh yang ingin damai di daerah ini tetap terjaga. Dia juga mengaku sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak ingin ada lagi pertumpahan darah di Aceh.

Seperti diketahui, Din Minimi masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Aceh setelah diduga melakukan serentetan tindakan kriminal di Aceh. Salah satunya adalah melakukan penculikan.

Dia kembali menjadi sorotan setelah memamerkan senjata api di media saat bertemu dengan Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin, SH, di salah satu tempat di Aceh. Din Minimi juga kian menjadi buruan polisi setelah dikaitkan dengan tewasnya dua anggota TNI dari Unit Inteldim 0103/Aut, atas nama Sertu Indra NRP dan Serda Hendri NRP pada 23 Maret 2015 lalu.

Namun untuk kasus itu, Din Minimi berkali-kali membantah keterlibatannya. Dia juga mengaku tidak mengetahui adanya penculikan dan penembakan terhadap kedua intel TNI itu.

Kepada media, Din Minimi yang kerap beroperasi di wilayah Aceh Timur, Aceh Utara dan pernah menyasar belantara Pidie ini mengatakan pihaknya hanya menuntut keadilan dari Pemerintah Aceh. Diantara tuntutan tersebut adalah mengimplementasikan butir perjanjian damai antara RI dan GAM pada 15 Agustus 2005 lalu, merawat yatim korban konflik, janda korban konflik dan membantu korban konflik.

Gubernur: Din Minimi Adalah Masalah Hukum
 
Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan Din Minimi adalah permasalahan hukum. Hal tersebut, kata dia, menjadi tanggung jawab penegak hukum untuk mengatasinya. "Kita tidak bisa begitu saja mencampurinya," kata Zaini Abdullah kepada wartawan di sela-sela acara pembukaan peringatan 10 tahun perdamaian Aceh yang dihelat di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat, 13 Oktober 2015, malam.

Zaini Abdullah tidak banyak berkomentar tentang Din Minimi yang kabarnya ingin menghadiri acara peringatan 10 tahun perdamaian Aceh. Ia hanya berharap persoalan Din Minimi dapat segera diatasi. (Baca: Din Minimi Ingin Hadir di Peringatan Damai Aceh).

Gubernur Zaini juga berharap peringatan 10 tahun perdamaian Aceh dapat memberikan kontribusi untuk menjadikan daerah ini lebih baik.

"Acara ini mengingatkan kita pada sejarah dulu dan kita berharap dalam acara ini akan muncul ide-ide untuk membangun Aceh," kata Zaini.

Zaini berharap acara tersebut dapat menghasilkan berbagai solusi untuk menjadikan Aceh lebih baik. "Semoga diskusi dalam konferensi ini dapat membawa perbaikan dalam segala bidang," katanya.[Portalsatu]
loading...
Labels:

Post a Comment

loading...

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget