AMP - Sejak Rabu (11/11/2015) pagi jagat sosial media di Aceh serius membincangkan isu-isu terkini yang diplesetkan dalam berbagai bentuk meme unik dan menghibur. Cukup kreatif, di tengah panasnya situasi politik Aceh menjelang Pilkada 2017.
Salah satu diskusi menarik yang banyak dibincangkan adalah komentar pakar ekonomi Aceh, Rustam Effendi yang mengatakan aktivisi Aceh saat ini dalam keadaan sesat alias tidak berada pada jalur yang seharusya mereka perjuangkan dalam menjaga perdamaian di Aceh. (BACA: Aktivis Aceh Sudah Sesat)
Seperti diberitakan Serambinews.com Selasa (10/11/2015) pakar ekonomi Aceh, Rustam Effendi, menilai, pasal 205 Undang Undang Pemerintah Aceh (UUPA) yang mengatur soal pengangkatan Kapolda Aceh belum waktunya diperdebatkan.
Perdebatan itu hanya akan menghabiskan energi, sementara masih banyak hal-hal lain yang lebih mendesak, yang perlu dipikirkan bersama-sama. Terutama terkait dengan kondisi ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran di Aceh.
"Untuk apa sibuk-sibuk berdebat masalah itu. Bukan hal yang penting sekali itu. Ini masalah ekonomi Aceh yang turun, pengangguran meningkat, kemiskinan bertambah, kenapa tidak ada yang peduli," kata Rustam Efendi.
Ia menilai langkah para penggugat UUPA sudah sesat dengan mengerjakan hal-hal yang bukan-bukan dan tidak terkait kesejahteraan rakyat Aceh.
"Sepertinya aktivis kita sudah sesat, sudah larut dengan hal-hal yang tidak perlu. Politik itu memang menarik, tetapi tidak mengenyangkan. Masih banyak perut rakyat Aceh yang perlu dikenyangkan," imbuh Dosen Ekonomi Unsyiah tersebut.
Salah satu diskusi menarik yang banyak dibincangkan adalah komentar pakar ekonomi Aceh, Rustam Effendi yang mengatakan aktivisi Aceh saat ini dalam keadaan sesat alias tidak berada pada jalur yang seharusya mereka perjuangkan dalam menjaga perdamaian di Aceh. (BACA: Aktivis Aceh Sudah Sesat)
Seperti diberitakan Serambinews.com Selasa (10/11/2015) pakar ekonomi Aceh, Rustam Effendi, menilai, pasal 205 Undang Undang Pemerintah Aceh (UUPA) yang mengatur soal pengangkatan Kapolda Aceh belum waktunya diperdebatkan.
Perdebatan itu hanya akan menghabiskan energi, sementara masih banyak hal-hal lain yang lebih mendesak, yang perlu dipikirkan bersama-sama. Terutama terkait dengan kondisi ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran di Aceh.
"Untuk apa sibuk-sibuk berdebat masalah itu. Bukan hal yang penting sekali itu. Ini masalah ekonomi Aceh yang turun, pengangguran meningkat, kemiskinan bertambah, kenapa tidak ada yang peduli," kata Rustam Efendi.
Ia menilai langkah para penggugat UUPA sudah sesat dengan mengerjakan hal-hal yang bukan-bukan dan tidak terkait kesejahteraan rakyat Aceh.
"Sepertinya aktivis kita sudah sesat, sudah larut dengan hal-hal yang tidak perlu. Politik itu memang menarik, tetapi tidak mengenyangkan. Masih banyak perut rakyat Aceh yang perlu dikenyangkan," imbuh Dosen Ekonomi Unsyiah tersebut.
Baca Selanjutnya
loading...
Post a Comment