 |
| uru Bicara Partai Aceh Adi Laweung |
AMP - Juru Bicara Partai Aceh Adi Laweung meminta kepolisian mengusut tuntas motif penculikan Sekretaris Unit Layanan Pengadaan Pemerintah Aceh Kamal Bahri. Pengungkapan motif ini, kata Adi, akan mengungkapkan fakta di balik penculikan yang menewaskan salah satu anggota Partai Aceh tersebut.
Dalam keterangan pers di Lhokseumawe, polisi mengungkapkan kronologi penembakan penculik Kamal dan sejumlah barang bukti yang didapat dari tempat kejadian perkara. Dari dalam dompet salah satu tersangka, terdapat kartu tanda anggota Partai Aceh.
Namun di balik sejumlah keterangan yang disampaikan polisi, Adi meyakini penculikan ini bukan tak seperti yang tersaji di media-media massa. Dia juga menuntut Kamal untuk memberikan keterangan sebenar-benarnya terkait kasus yang membelitnya dan mengakibatkan kematian para penculik.
“Polisi harus bekerja di atas semua kepentingan untuk mengungkapkan motif penculikan itu. Dari pelaku jelas tak mungkin. Saya yakin aparat di kepolisian mempunyai kapasitas untuk mengungkap kasus ini secara transparan,” kata Adi. “Tidak mungkin ada hujan jika tak ada mendung.”
Nurmala, istri Barmawi (allahuyarham)--pria penculik Kamal Bahri--buka mulut terkait kematian suaminya. Kepada AJNN, Nurmala berkata sang suami nekad menculik Kamal karena Sekretaris Unit Layanan Pengadaan di Pemerintah Aceh itu ingkar janji setelah menerima uang Rp 300 juta.
“Dia janji akan memenangkan tender pekerjaan,” kata Nurmala di rumah duka, di Dusun Rancong Baro, Kecamatan Muara Satu, Aceh Utara, Selasa (2/2). Namun janji Kamal untuk memberikan Mawi pekerjaan di tahun 2014 hingga pria nahas itu menghembuskan nafas terakhir, tak kunjung ditepati.[AJNN]
Dalam keterangan pers di Lhokseumawe, polisi mengungkapkan kronologi penembakan penculik Kamal dan sejumlah barang bukti yang didapat dari tempat kejadian perkara. Dari dalam dompet salah satu tersangka, terdapat kartu tanda anggota Partai Aceh.
Namun di balik sejumlah keterangan yang disampaikan polisi, Adi meyakini penculikan ini bukan tak seperti yang tersaji di media-media massa. Dia juga menuntut Kamal untuk memberikan keterangan sebenar-benarnya terkait kasus yang membelitnya dan mengakibatkan kematian para penculik.
“Polisi harus bekerja di atas semua kepentingan untuk mengungkapkan motif penculikan itu. Dari pelaku jelas tak mungkin. Saya yakin aparat di kepolisian mempunyai kapasitas untuk mengungkap kasus ini secara transparan,” kata Adi. “Tidak mungkin ada hujan jika tak ada mendung.”
Nurmala, istri Barmawi (allahuyarham)--pria penculik Kamal Bahri--buka mulut terkait kematian suaminya. Kepada AJNN, Nurmala berkata sang suami nekad menculik Kamal karena Sekretaris Unit Layanan Pengadaan di Pemerintah Aceh itu ingkar janji setelah menerima uang Rp 300 juta.
“Dia janji akan memenangkan tender pekerjaan,” kata Nurmala di rumah duka, di Dusun Rancong Baro, Kecamatan Muara Satu, Aceh Utara, Selasa (2/2). Namun janji Kamal untuk memberikan Mawi pekerjaan di tahun 2014 hingga pria nahas itu menghembuskan nafas terakhir, tak kunjung ditepati.[AJNN]
loading...
Post a Comment