Aceh Utara – Aksi kontak tembak pihak aparat keamanan dengan anggota Din Minimi hingga mewaskan Ridwan (31) dalam penyergapan di Desa Pulo Meuria, Kecamatan Gereudong Pasee, Kabupaten Aceh Utara, Kamis sore kemarin (20/8/20150) diakui abang kandung Ridwan hanya kontak tembak sepihak.
Abdisyah (50) keluarga korban pada juangnews.com di rumah duka Jumat,(21/8/2015) menegaskan, tidak ada kontak tembak seperti yang diklaim pihak kepolisiaan tapi kontak tembak sepihak, karena korban disergap petugas dalam posisi berada dalam rumah serta hendak melarikan diri, lalu dipanggil dan ditembak dalam jarak dekat. Akibat terkena tembakan petugas korban langsung tersungkur di samping rumah.
Pihak keluarga dilarang mendekat jenazah korban yang sudah tergeletak tak bernyawa, mereka diminta menjauh dari lokasi hingga dibawa ke rumah sakit Cut Meutia Lhokseumawe oleh petugas.
“Tidak ada kontak tembak dengan anggota Din Minimi, saat tertembak korban sendiri pulang ke rumah karena menderita sakit. Letusan senjata terdengar diarahkan ke belakang rumah, mengenai serta melukai pohon,” ungkap Abdisyah.
Tambah Abdisyah korban Ridwan bergabung dengan kelompok Din Minini, bermula ketika membuka ladang seluas 40 hektar, lalu pasukan non organik menyisir kawasan perkampungan dan menuduh korban pemasok logistik kelompok Din Minimi, hingga trauma tidak berani pulang lalu bergabung dengan kelompok Din Minimi” papar Abdisyah.
Pantauan juangnews.com sanak keluarga terus berdatangan, Ibu korban terlihat lemah, setiap saat tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri, ia memanggil-manggil nama korban. Pihak keluarga terus mendampingi Ibu korban yang melihat langsung insiden berdarah tersebut. Korban Ridwan meninggalkan seorang istri dan satu putri berumur 15 bulan.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes T. Saladin serta dikuatkan Kapolresta Lhokseumawe AKBP. Anang Triarsono, kepada juangnews.com Kamis kemarin (20/8/2015) mengklaim telah terjadi kontak tembak dengan kelompok bersenjata Din Minimi, yangenyebabkan korban bernama Ridwan tewas di lokasi dengan luka tembak karena berusaha melawan petugas, barang bukti yakni senjata api jenis AK 56, 2 megazen peluru, daun ganja dan rompi, sedangkan empat rekannya yang lain berhasil meloloskan diri.
Pengejaran terus dilakukan pihak Kepolisiaan Daerah Aceh terhadap kelompok bersenjata Din Minimi yang terus melakukan aksinya, meskipun sering terjadi kontak tembak dalam penyeregapan namun Din Minim hingga kini masih berhasil meloloskan diri dan terus bergerilya.
loading...
Post a Comment