AMP - Aktivis terkemuka Papua, Filep Karma,
yang bebaskan bulan ini setelah lebih dari satu dekade mendekam di
balik jeruji besi, telah bersumpah untuk memerdekakan Papua dari
Indonesia. Dia janji menghidupkan kembali gerakan kemerdekaan Papua dan
siap dijebloskan lagi ke penjara jika perlu.
Filep Karma sejatinya mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo
(Jokowi) yang ingin membuka wilayah Papua yang miskin setelah beberapa
dasawarsa dilanda konflik. Tapi, dia merasa belum cukup dan butuh
dukungan dari militer, separatis dan parlemen Indonesia.
"Kami berada dalam semangat tinggi untuk memperjuangkan kemerdekaan kami
karena perjuangan kami dapat didengar secara global, terlebih Papua
telah dibuka untuk wartawan asing,” kata Filep Karma, seperti dikutip
Reuters, Selasa (1/12/2015).
Filep Karma merupakan salah satu tahanan politik Papua terkemuka. ”Di
masa lalu, orang-orang mengatakan bahwa perjuangan kami untuk
kemerdekaan hanya mimpi. Tapi sekarang, orang mengatakan bahwa itu
adalah sesuatu yang pasti,” lanjut dia yang diwawancarai via telepon
dari Jayapura.
Dia tidak menjelaskan strategi mewujudkan kemerdekaan itu. Filep Karma
ditangkap pada bulan Desember 2004 setelah ambil bagian dalam upacara
pro-kemerdekaan Papua dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Pengadilan Indonesia lantas menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara yang
memicu protes dari Amnesty International dan kelompok hak asasi manusia
lainnya.
Pihak berwenang Indonesia menyetujui pembebasan Filep Karma, meskipun
aktivis Papua itu menolak mengakui kesalahannya. Pihak berwenang pada
akhirnya setuju untuk melepaskannya dengan alasan perilakunya yang baik.
[sindonews]
loading...
Post a Comment