AMP - Kabut asap yang melanda Indonesia berdampak signifikan pada aktivitas bandar udara di Aceh. Terlihat dari arus penumpang di sejumlah bandara perintis di Aceh yang anjlok akibat bencana asap.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan dari sembilan bandara di Aceh yang dipantau pada September 2015, rata-rata mengalami penurunan penumpang dibanding bulan sebelumnya. Arus penumpang di Bandara International Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar dalam dua bulan turun 3.803 orang atau 5,58 persen, dibanding pada Agustus yang mencapai 68.159 penumpang, sementara penurunan paling tinggi terjadi pada penerbangan domestik atau dalam negeri.
“Penurunan ini erat kaitannya dengan gangguan asap,” kata Kepala BPS Aceh, Hermanto saat konferensi pers di Banda Aceh, Senin (2/11/2015).
Kabut asap yang melanda Aceh dalam dua bulan terakhir memang tak sempat mengganggu penerbangan di Bandara SIM. Hal ini berbeda dari bandara-bandara perintis lain di Aceh seperti Bandara Malikussaleh Kota Lhokseumawe dan Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya.
Bandara tersebut sering buka tutup karena kabut asap mengganggu jarak pandang dan berdampak pada terganggunya arus penerbangan. Akibatnya, arus penumpang di bandara yang melayani penerbangan antar-kabuaten di Aceh dan Sumatera Utara itu ikut anjlok.
Pada September saja, jumlah penumpang Bandara Malikussaleh turun 1.116 orang dibanding bulan sebelumnya dengan jumlah penerbangan sama 80 kali. Begitu juga dengan arus penumpang di Bandara Cut Nyak Dhien yang hanya 3.586 orang, atau turun 565 orang dibanding Agustus.
Selain faktor asap, sambung Hermanto, penurunan arus penumpang di bandara perintis juga dipengaruhi kurangnya fasilitas seperti runway yang belum dilengkapi lampu. Kata Hermanto, selain Malikussaleh dan Cut Nyak Dhien, penumpang di beberapa bandara kecil lainnya juga anjlok sepanjang September, salah satunya akibat gangguan asap. Seperti Bandara Rembele, Bener Meriah yang hanya melayani 111 penumpang, padahal bulan sebelumnya mencapai 240 orang.
Lalu, Bandara Kuala Batu, Blang Pidie penumpangnya hanya 276 orang, sedangkan bulan sebelumnya 322 orang. Serupa juga terjadi di Bandara Hamzah Fansuri, Aceh Singkil yang mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 43 orang.[OKZ]
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan dari sembilan bandara di Aceh yang dipantau pada September 2015, rata-rata mengalami penurunan penumpang dibanding bulan sebelumnya. Arus penumpang di Bandara International Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar dalam dua bulan turun 3.803 orang atau 5,58 persen, dibanding pada Agustus yang mencapai 68.159 penumpang, sementara penurunan paling tinggi terjadi pada penerbangan domestik atau dalam negeri.
“Penurunan ini erat kaitannya dengan gangguan asap,” kata Kepala BPS Aceh, Hermanto saat konferensi pers di Banda Aceh, Senin (2/11/2015).
Kabut asap yang melanda Aceh dalam dua bulan terakhir memang tak sempat mengganggu penerbangan di Bandara SIM. Hal ini berbeda dari bandara-bandara perintis lain di Aceh seperti Bandara Malikussaleh Kota Lhokseumawe dan Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya.
Bandara tersebut sering buka tutup karena kabut asap mengganggu jarak pandang dan berdampak pada terganggunya arus penerbangan. Akibatnya, arus penumpang di bandara yang melayani penerbangan antar-kabuaten di Aceh dan Sumatera Utara itu ikut anjlok.
Pada September saja, jumlah penumpang Bandara Malikussaleh turun 1.116 orang dibanding bulan sebelumnya dengan jumlah penerbangan sama 80 kali. Begitu juga dengan arus penumpang di Bandara Cut Nyak Dhien yang hanya 3.586 orang, atau turun 565 orang dibanding Agustus.
Selain faktor asap, sambung Hermanto, penurunan arus penumpang di bandara perintis juga dipengaruhi kurangnya fasilitas seperti runway yang belum dilengkapi lampu. Kata Hermanto, selain Malikussaleh dan Cut Nyak Dhien, penumpang di beberapa bandara kecil lainnya juga anjlok sepanjang September, salah satunya akibat gangguan asap. Seperti Bandara Rembele, Bener Meriah yang hanya melayani 111 penumpang, padahal bulan sebelumnya mencapai 240 orang.
Lalu, Bandara Kuala Batu, Blang Pidie penumpangnya hanya 276 orang, sedangkan bulan sebelumnya 322 orang. Serupa juga terjadi di Bandara Hamzah Fansuri, Aceh Singkil yang mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 43 orang.[OKZ]
loading...
Post a Comment