 |
| Ketua Fraksi Partai Aeh (PA) di DPRA, ditemani Ketua Banleg DPRA, Iskandar Usman Alfarrlaky, Ketua Komisi I, Abdullah Saleh menggelar konferensi pers terkait masalah gugatan UUPA, di Rumoh Aceh, Banda Aceh, Rabu (28/10). |
AMP - Silaturrahmi Aktivis Aceh Lintas Generasi akan menggelar konferensi dan diskusi mengenai UUPA dan MoU Helsinki yang menjadi dasar lahirnya perdamaian di Aceh.
Kegiatan yang diberi tema "Mengawal, Menggugat UUPA dan MoU Helsinki kepada para pihak (RI-GAM) sebagai pertanggungjawaban terhadap rakyat Aceh" dilaksanakan pada, Senin (9/11/2015) pukul 15.00 WIB besok, di 3in1 Cafe, Lampineung, Banda Aceh.
Inisiator penanggung jawab acara, Muhammad MTA kepada Serambinews.com, Minggu (8/11/2015) mengatakan, kegiatan ini merupakan follow-up dari acara Silaturrahmi Aktivis Aceh Lintas Generasi yg digelar pada Agustus lalu.
"Acara yang akan dihadiri para aktivis Aceh lintas generasi ini menghadirkan Amrizal J.Prang (pakar hukum) yang juga akademisi muda sebagai keynote speaker," kata dia.
Agenda terpenting dari kegiatan ini adalah, melakukan diskusi yang tajam dan faktual terkait UUPA sebagai dasar mensejahterakan rakyat.
"Isu-isu politik dan pemerintahan menjadi isu sakral saat ini untuk dibahas karena berpengaruh besar terhadap masa depan Aceh," kata MTA.
Menurutnya, aktivis Aceh berkewajiban dan berkepetingan besar untuk mengawal UUPA karena aktivis mempunyai ikatan historis sangat besar saat konflik berkecamuk.
Muhammad MTA mengatakna, acara ini juga akan menghadirkan para aktivis yang konsern melakukan advokasi saat UUPA masih berbentuk rancangan dan sedang dalam pembahasan di DPR-RI
"Kegiatan ini sebenarnya didasari pada dinamika Aceh saat ini yang berada pada ranah politik yang eksklusif terhadap UUPA. Dan aktivis memandang ini tidak bisa dibiarkan, karena UUPA adalah milik semua rakyat Aceh. Jangan sampai hancur akibat salah komunikasi sesama masyarakat Aceh," ungkap MTA.
Ia menyebutkan, dari kegiatan ini akan melahirkan resolusi-resolusi penting yg akan disampaikan kepad para pihak, termasuk kepada Pemerintah Aceh, DPRA, DPR-RI, kementerian terkait di Jakarta, dan pimpinan partai politik.[aceh.tribunnews.com]
Kegiatan yang diberi tema "Mengawal, Menggugat UUPA dan MoU Helsinki kepada para pihak (RI-GAM) sebagai pertanggungjawaban terhadap rakyat Aceh" dilaksanakan pada, Senin (9/11/2015) pukul 15.00 WIB besok, di 3in1 Cafe, Lampineung, Banda Aceh.
Inisiator penanggung jawab acara, Muhammad MTA kepada Serambinews.com, Minggu (8/11/2015) mengatakan, kegiatan ini merupakan follow-up dari acara Silaturrahmi Aktivis Aceh Lintas Generasi yg digelar pada Agustus lalu.
"Acara yang akan dihadiri para aktivis Aceh lintas generasi ini menghadirkan Amrizal J.Prang (pakar hukum) yang juga akademisi muda sebagai keynote speaker," kata dia.
Agenda terpenting dari kegiatan ini adalah, melakukan diskusi yang tajam dan faktual terkait UUPA sebagai dasar mensejahterakan rakyat.
"Isu-isu politik dan pemerintahan menjadi isu sakral saat ini untuk dibahas karena berpengaruh besar terhadap masa depan Aceh," kata MTA.
Menurutnya, aktivis Aceh berkewajiban dan berkepetingan besar untuk mengawal UUPA karena aktivis mempunyai ikatan historis sangat besar saat konflik berkecamuk.
Muhammad MTA mengatakna, acara ini juga akan menghadirkan para aktivis yang konsern melakukan advokasi saat UUPA masih berbentuk rancangan dan sedang dalam pembahasan di DPR-RI
"Kegiatan ini sebenarnya didasari pada dinamika Aceh saat ini yang berada pada ranah politik yang eksklusif terhadap UUPA. Dan aktivis memandang ini tidak bisa dibiarkan, karena UUPA adalah milik semua rakyat Aceh. Jangan sampai hancur akibat salah komunikasi sesama masyarakat Aceh," ungkap MTA.
Ia menyebutkan, dari kegiatan ini akan melahirkan resolusi-resolusi penting yg akan disampaikan kepad para pihak, termasuk kepada Pemerintah Aceh, DPRA, DPR-RI, kementerian terkait di Jakarta, dan pimpinan partai politik.[aceh.tribunnews.com]
loading...
Post a Comment